Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemasaran Asuransi Terorisme & Sabotase Stagnan

Pemasaran asuransi terorisme dan sabotase dinilai stagnan dalam dua tahun terakhir.
Warga melakukan aktivitas bersih-bersih di depan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018)./Reuters-Beawiharta
Warga melakukan aktivitas bersih-bersih di depan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemasaran asuransi terorisme dan sabotase dinilai stagnan dalam dua tahun terakhir.

Rismauli Silaban, Chief Underwriting Officer PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance), mengatakan pemasaran produk tersebut melalui perusahaannya masih terbilang masih sangat kecil. Bahkan, pemasaran produk itu tidak mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

"Permintaan produk terorisme dan sabotase dalam dua tahun terakhir tidak mengalami pertumbuhan," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (14/5/2018) malam.

Menurut Rismauli, sejumlah kalangan memang belum merasa membutuhkan produk tersebut. Sebagian lainnya, terkendala dengan biaya sehingga belum memanfaatkan proteksi dari produk itu.

Namun, dia mengakui ada potensi pemasaran produk itu juga dihadapkan pada minimnya pengetahuan masyarakat tentang hadirnya jenis proteksi tersebut.

"Mungkin ada juga yang kurang tahu bahwa ada asuransi untuk terorisme dan sabotase," terang Rismauli.

Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Konsorsium Pengembangan Industri Asuransi Indonesia Terorisme-Sabotase (KPIAI-TS) Robby Loho menyatakan realisasi premi dari produk itu secara umum terus mengalami penurunan. Pada tahun lalu, konsorsium hanya meraup premi sekitar Rp6 miliar.

“Pada 2017, realisasi premi konsorsium turun sedikit, paling 10%,” sebutnya.

Kendati begitu, Roby menjelaskan rasio klaim produk ini pun nihil. Kondisi ini juga menyebabkan pemasaran produk tersebut mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper