Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menilai bahwa Bank Indonesia masih belum perlu menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate.
Menurut Direktur Utama Bank BTN Maryono, saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih berjalan baik. Dia berharap, opsi kenaikan suku bunga acuan menjadi langkah terakhir yang akan diambil BI.
“Tadi dilihat dari ulasan-ulasan dari Menteri Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, kondisi ekonomi Indonesia sudah kuat dan masih baik. Jadi arah peningkatan suku bunga acuan itu mungkin akan diambil sebagai opsi keputusan yang terakhir,” katanya usai Annual Bankers Gathering di Jakarta, Senin (15//5/2018).
Dia melanjutkan, dampak kenaikan suku bunga acuan BI tidak akan langsung diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit di perseroan. “Saat ini belum waktunya untuk menaikkan suku bunga. Kita akan menjaga struktur keuangan yang baik saat ini."
Adapun, dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan pihaknya akan segera membahas rencana penyesuaian suku bunga acuan dalam rapat dewan gubernur (RDG).
“BI 2 hari lagi akan RDG, kami akan kasih respons. Terkait dengan penyesuaian peningkatan suku bunga acuan, kami membuka peluang itu, kami melihat peluang itu sangat dimungkinkan, tapi tentu saja akan dikaji dalam RDG,” paparnya.
Rencana kenaikan suku bunga acuan BI tersebut merupakan respons BI yang diharapkan dapat mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Tantangan terhadap kesinambungan dan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih besar, terutama dari sisi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel