Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Traveloka Siap Bantu Menkeu Kaji Pengelolaan Perdin Pemerintah yang Efisien

Traveloka menyatakan siap berkontribusi terhadap upaya pengelolaan belanja perjalanan dinas pemerintah yang lebih efisien, sesuai permintaan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Karyawan beraktivitas di kantor Traveloka, di Jakarta./REUTERS-Beawiharta
Karyawan beraktivitas di kantor Traveloka, di Jakarta./REUTERS-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA -- Traveloka menyatakan siap berkontribusi terhadap upaya pengelolaan belanja perjalanan dinas pemerintah yang lebih efisien, sesuai permintaan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Marketing Officer Traveloka Dannis Muhammad kepada Bisnis saat ditemui pada Press Conference Program Mudik Mudah & Hemat di Traveloka dengan Kartu Kredit BRI, di Gedung BRI I, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

"Kami menanggapi dengan positif, kami melihat itu merupakan langkah yang bagus untuk negara. Saat ini, ini kami sedang tahap diskusi, apa yang bisa kami lakukan untuk negara, pasti akan kami lakukan," ungkapnya.

Pada Selasa (15/5), Sri Mulyani bertemu dengan para pendiri dan pengurus Traveloka di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam pertemuan tersebut, Menkeu meminta Traveloka untuk melakukan penelitian tentang mekanisme perjalanan dinas pemerintah agar menjadi lebih efisien.

"Saya mengharapkan perusahaan seperti Traveloka dapat melakukan penelitian mengenai pola dan besaran perjalanan dinas pemerintah dan memberi masukan dan solusi bagaimana pemerintah dapat lebih efisien dan akuntabel dalam mengelola belanja perjalanan dinas," papar Sri Mulyani melalui akun Instagram miliknya, @smindrawati, Kamis (17/5).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengatakan bahwa Traveloka, dengan jumlah pegawai lebih dari 2.000 orang, mampu menjadi unicorn dan adalah salah satu wakil bangsa di dunia internasional dalam bidang teknologi informasi yang patut untuk dibanggakan.

Adapun unicorn mengacu pada perusahaan rintisan (startup) yang valuasinya sudah menembus US$1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper