Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I, Laba ATPI Tumbuh 21%

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. meraup laba bersih konsolidasian US$9,4 juta di kuartal pertama tahun ini. Direktur Keuangan ATPI Muhammad Syahid mengatakan angka tersebut meningkat sebesar 21% dibandingkan kuartal pertama 2017.
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. Indra Baruna memberikan paparan saat kunjungan ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (21/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. Indra Baruna memberikan paparan saat kunjungan ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (21/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk.  meraup laba bersih konsolidasian US$9,4 juta di kuartal pertama tahun ini.   Direktur Keuangan ATPI Muhammad Syahid mengatakan angka tersebut meningkat sebesar 21% dibandingkan kuartal pertama 2017. 
 
"Kami untuk 2018 di kuartal pertama untuk laba, itu mencapai 21% lebih tinggi dibanding first quarter tahun lalu, mencapai US$9,4 juta," kata Syahid saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, Senin (21/5/2018). 
 
Dia melanjutkan, laba tersebut didapat dari perolehan premi sebesar US$76,1 juta dan hasil underwriting sebesar US$14,8 juta. Tahun ini Syahid menargetkan laba secara tahunan tumbuh hingga US$31 juta. 
 
Presiden Direktur  ATPI Indra Baruna menambahkan, perolehan tersebut merupakan hasil konsolidasian dari anak perusahaan PT Tugu Reasuransi Indonesia. Sementara pada tahun lalu, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini belum melakukan konsolidasi. 
 
Indra mengatakan,  jika dibandingkan dengan hasil nonkonsolidasian, pertumbuhan pendapatan premi ATPI belum terlalu besar. Dia menjelaskan, sebabnya antara lain ATPI masih fokus menggarap pasar korporasi. 
 
"Produk-produk ritel kami masih ada di dalam garasi dan baru akan dilaunching itu beberapa tahun ini," kata Indra. 
 
Dia mengatakan, setelah resmi melakukan public initial offering (IPO) dengan melepas maksimum 15% sahamnya ke publik, ATPI akan mulai menggarap produk-produk ritel, dengan memanfaatkan jaringan perusahaan induknya. 
 
Selain itu, pertumbuhan yang kurang maksimal juga ditengarai karena adanya sejumlah bisnis yang tidak diperpanjang, proyeknya berhenti atau ditunda. 
 
"Semester pertama ini kita proyeksikan mudah-mudahan, proyek yang tadinya geser, bisa masuk lagi," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper