Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia 3 Jurus Pemerintah Kendalikan Defisit Anggaran

snis.com, JAKARTA - Pemerintah masih cukup optimistis sampai 5 tahun ke depan defisit bisa berada di bawah angka 2%. Proyeksi pemerintah sampai 2022, defisit diperkirakan berada pada kisaran 1,5%-1,6%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebelum mengikuti seminar ekonomi Fraksi Golkar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2)./Antara-Doni Sentosa
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebelum mengikuti seminar ekonomi Fraksi Golkar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2)./Antara-Doni Sentosa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah masih cukup optimistis sampai 5 tahun ke depan defisit bisa berada di bawah angka 2%. Proyeksi pemerintah sampai 2022, defisit diperkirakan berada pada kisaran 1,5%-1,6%.

Data Kementerian Keuangan menyebutkan dalam 5 tahun belakangan ini defisit cenderung melebar. Pada 2013 misalnya, saat itu defisit anggaran tercatat sebesar 2,2% dari produk domestik bruto, angka itu semakin melebar pada 2017 yang mencatatkan defisit 2,49%.

"Defisit anggaran dalam jangka menengah, diharapkan semakin menurun sebesar 1,6% - 1,5% terhadap PDB," tulis Kemenkeu seperti yang dikutip dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2019 yang dikutip, Senin (21/5/2018).

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah menetapkan arah dan strategi fiskal jangka menengah yang mencakup tiga hal. Pertama, tetap menempuh kebijakan ekspansif tetapi lebih terarah dan terukur untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing.

Kedua, mendorong peningkatan rasio pajak. Upaya menaikkan rasio pajak ini dilakukan melalui perbaikan pelayanan, penggalian potensi penerimaan pajak, penegakan hukum, dan perluasan basis pajak.

Ketiga, mengendalikan rasio utang dalam batas aman yang diupayakan menurun serta mengarahkan utang ke sektor produktif. Soal rasio utang pemerintah berharap 5 tahun ke depan bisa pada kisaran 27,8%-26,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper