Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding Asuransi Targetkan Kuasai 40% Market Share

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan holding perusahaan asuransi terbentuk pada semester II/2018. Direktur Operasi Ritel PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Sahata L Tobing mengatakan salah satu target yang ingin dicapai dari pembentukan holding tersebut adalah peningkatan market share hingga 40%.
Bisnis.com, JAKARTA - Perasuransian Penjaminan Negara (Himpara) ikut andil dalam proses pembentukan holding asuransi yang digagas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 
 
Direktur Operasi Ritel PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang juga anggota Himpara, Sahata L Tobing mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan inventarisasi aset semua perusahaan asuransi dan penjaminan negara untuk menghitung kapasitas industri.  
 
"Asetnya kami sedang coba data semua, kami bergerak cepat di Himpara," kata Sahata di Jakarta, Senin (21/5/2018) malam. 
 
Target dari pembentukan holding adalah meningkatkan market share hingga 40%. Sementara itu saat ini, Sahata memperkirakan market share asuransi dan penjaminan negara mencapai 17%. 
 
Dia pun optimis pembentukan holding akan dapat menambal defisit neraca pembayaran asuransi nasional. Sebab, holding tersebut akan menjadi kekuatan baru dengan penggabungan seluruh aset, SDM, dan kepasitas perusahaan asuransi dan penjaminan milik negara. 
 
Peningkatan kapasitas menurut Sahata juga akan mendongrak investasi luar negeri ke industri asuransi nasional. 
 
"Holding bisa mengurangi defisit pembayaran luar negeri, bisa memperkuat retensi, dan bisa mendorong investasi asing," ujarnya. 
 
Selain itu, lanjut Sahata, kapasitas yang meningkat juga akan mendorong perbankan untuk bekerjasama mengembangkan produk. 
 
Dia pun menyebut, holding asuransi dan Himpara adalah dua alat untuk mendorong percepatan ekonomi di sektor asuransi dan penjaminan. 
 
"Karena sizenya, kami mendormg market share supaya investasi luar negeri berani menjamin," katanya.

 

"Memang diperkirakan sudah mulai semester kedua [2018]. Artinya dari segi industri malah kita dukung lebih cepat," kata Sahata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper