Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pos Indonesia Alokasi Capex Rp200 Miliar untuk Digitalisasi

Pos Indonesia membelanjakan Rp200 miliar untuk digitalisasi layanan. Angka itu, sekitar seperempat dari capital expenditure tahun ini yang sebesar Rp800 miliar.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) siap membelanjakan Rp200 miliar untuk digitalisasi layanan. Angka itu, sekitar seperempat dari capital expenditure (capex) tahun ini yang sebesar Rp800 miliar.

Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono mengatakan penggunaan belanja modal pada kuartal I/2018 masih sedikit, karena masih banyak persiapan yang dilakukan.

"Dari Rp800 miliar tersebut belum sampai seperempatnya. Itu termasuk digitalisasi giro, chatbot, dan modernisasi hub sorting center," kata Gilarsi, Selasa (22/5/2018).

Dia menambahkan modernisasi hub sorting center mencakup peralatan pemindaian yang sedang dikembangkan agar proses kerja lebih efisien. Rencananya akan ada lima hub yang akan dipasang alat sorting otomatis tersebut.

Kendati demikian, peralatan tersebut baru bisa diaplikasikan di laboratorium, karena belum ada standar pengemasan yang sesuai untuk teknologi tersebut. Sorting otomatis mewajibkan barang yang dikemas memenuhi spesifikasi untuk dipindai.

Selama ini, lanjutnya, sebagian besar barang dikemas secara tidak beraturan, atau tanpa kardus. Hal tersebut akan menyulitkan mesin pindai sorting otomatis.

Menurutnya, standarisasi kemasan menjadi isu yang harus diedukasikan kepada masyarakat. Akan tetapi, pembenahan utama sebelum peralatan adalah sistem operasi dan metode kerja. "Perlu ada pelatihan khusus bagi pegawai terkait dengan digitalisasi ini," ujarnya.

Sebelumnya, Posindo akan melakukan peluncuran layanan Digital Giro Indonesia (Digiroin) pada akhir tahun yang menggunakan blockchain.

Pihaknya menuturkan akan terdapat beberapa layanan yang diluncurkan melalui sistem blockchain, yakni giro, remitansi, manajemen aset, hingga investasi emas. Perseroan akan bekerja sama dengan perusahaan startup, Corechain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper