Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: NIM Perbankan Harus Didorong ke 2,5%

Bank Indonesia menegaskan net interest margin atau marjin bunga bersih perbankan harus di dorong ke kisaran 2,5% guna menciptakan industri perbankan yang lebih efisien bagi masyarakat.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo/.ANTARA-Muhammad Adimaja
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo/.ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia menegaskan net interest margin atau marjin bunga bersih perbankan harus di dorong ke kisaran 2,5% guna menciptakan industri perbankan yang lebih efisien bagi masyarakat.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengakui hal ini merupakan supervisi OJK. Namun, dia menegaskan BI siap membantu melalui kebijakan makroprudensial.

Selama ini, dia menegaskan NIM perbankan di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia, bukan hanya di Asean.

Akibat NIM yang cukup tinggi hingga rata-rata 5% tersebut, banyak pihak yang berminat membentuk bank. Akhirnya, bank lokal menjadi malas untuk berekspansi di luar negeri karena bisnis di Indonesia begitu indah dengan untung yang besar.

"Tapi itu inefisiensi yang dialami masyarakat Indonesia jadi NIM itu yang 5% harus bisa dikisaran 2,5%," tegas Agus Rapat Kerja BI dan Komisi XI DPR RI, Selasa (22/5).

Kepada DPR, Agus meminta dukungan penegasan adanya tugas bank sentral terkait kebijakan makroprudensial di dalam UU kebanksentralan. Pasalnya, BI bertanggungjawab atas kebijakan makroprudensial, tetapi penegasannya baru ada di UU OJK.

"Di UU BI belum ada, jadi kalau sekarang BI bisa buat Loan To Value [LTV], Counter Cyclical Buffer [CCB], penyangga likuiditas makroprudensial itu karena kewenangan yang diberikan bapak dan ibu berikan kepada kami," papar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper