Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan masih mempertimbangkan kemungkinan perubahan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2018, terutama terkait perbedaaan antara asumsi harga minyak dan realisasinya.
“Nanti kita lihat. Kita laporkan dulu [kondisi] semester I/2018 [ke DPR],” tuturnya, seusai mengikuti rapat terbatas (Ratas) Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme, Selasa (22/5/2018).
Dalam Sosialisasi PP Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kepemilikan Asing Pada Perusahaan Perasuransian, Selasa siang (22/5/2018), dia menerangkan pihaknya akan membuat asumsi makro seperti inflasi, nilai tukar rupiah, target pertumbuhan ekonomi, dan harga minyak dalam rentang yang masih dapat dijaga.
Salah satu tanda-tanda rencana APBN-P 2018 muncul, salah satunya disebabkan oleh cukup terpukulnya asumsi makro pada UU APBN 2018 yang disebabkan perkembangan ekonomi global.
Sri Mulyani menambahkan terkait dengan beban kerugian yang diderita BUMN seperti Pertamina, pihaknya telah memiliki hitungan, tetapi belum final.
“Sudah ada hitungan awal, nanti saja kalau sudah final, agar tidak menimbulkan ketidakpastian,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel