Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. terus memperkuat permodalan, guna mendukung rencana ekspansi kredit yang ditargetkan tumbuh dua digit pada 2018.
Wakil Direktur Bank Mayapada Jane Dewi Tahir menyatakan pihaknya tengah memproses rencana aksi korporasi rights issue dan penambahan obligasi subordinasi dengan nilai total Rp5 triliun.
Penambahan saham itu akan dilakukan pada akhir kuartal III/2018 dengan menggunakan laporan keuangan audit per Maret/2018.
"Tahun 2018 akan ada rights issue Rp2 triliun dan juga subordinasi Rp3 trilliun sehingga CAR diharapkan akan naik jadi 21% pada akhir tahun, dengan catatan terjual semua,” ungkap Jane di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Mengacu pada rencana bisnis jangka menengah panjang, kata Jane, perseroan tidak memiliki rencana penambahan modal lagi dalam 3 tahun ke depan.
Kendati demikian, manajemen tidak menutup peluang untuk melakukan aksi korporasi, apabila diperlukan untuk mendukung rencana khusus seperti akuisisi.
Sebanyak 40% saham Bank Mayapada dimiliki oleh JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co.Ltd. Namun Dato Sri Tahir masih menjadi ultimate shareholder melalui PT Mayapada Karunia yang menguasai 26,42%.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadip menyatakan pemegang saham pengendali perseroan memiliki komitmen untuk terus memperkuat permodalan perseroan.
“Mereka berkomitmen sebagai strategic partner, artinya sudah tidak ada keraguan. Cathay sudah meminta izin dari regulatornya dan melakukan RUPS untuk tetap menjaga sebesar 40% saham dengan dana sekitar Rp800 miliar – Rp1 triliun, demikian juga dari Tahir,” ujarnya.
Pada perkembangan lain, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mayapada menyepakati untuk membagikan dividen dari laba tahun buku 2017 payout ratio sebesar Rp50 per lembar saham. Total dividen yang diberikan sebesar Rp273 miliar atau sekitar 40% dari total laba bersih tahun lalu sebesar Rp675,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
