Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa Meningkat 4,7% pada Kuartal I/2018

Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Wiroyo Karsono mengatakan jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa pada kuartal I/2018 sebesar 592.913 orang atau meningkat 4,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 566.536 orang.
Karyawati berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah tenaga pemasar berlisensi asuransi jiwa tercatat tumbuh 4,7% pada kuartal I/2018.

Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Wiroyo Karsono mengatakan jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa pada kuartal I/2018 sebesar 592.913 orang atau meningkat 4,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 566.536 orang. Sekitar 91,1% dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan.

Data AAJI menunjukkan saluran keagenan berlisensi meningkat 4,9% menjadi 540.058 orang. Adapun bancassurance naik 5,9% menjadi 28.464 orang dan saluran alternatif turun 0,7% menjadi 24.391 orang.

"AAJI dan industri asuransi jiwa akan terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bisnis asuransi dengan merekrut tenaga pemasaran berlisensi yang handal dan berkualitas," terangnya dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa, Senin (28/5/2018).

Di sisi lain, total tertanggung industri asuransi jiwa pada kuartal I/2018 tercatat terpangkas 1,6% menjadi 58,27 juta orang. Penurunan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan total tertanggung kumpulan yang turun 1,8% sebesar 40,87 juta orang.

Sementara itu, total tertanggung individu turut mengalami perlambatan sebesar 1,2% menjadi 17,4 juta orang.

"Berdasarkan catatan selama dua tahun terakhir, jumlah tertanggung mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,6%. Penurunan jumlah tertanggung, baik perorangan maupun kumpulan dikarenakan banyaknya klaim nilai tebus (surrencer) dengan proporsi terhadap total klaim mencapai 60,3%," ungkap Wiroyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper