Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generasi Milenial Mendominasi Lender Modalku

Memasuki pertengahan 2018, Modalku, salah satu startup peer-to-peer (P2P) di Indonesia dan Asia Tenggara, telah mencatat 50.000 orang yang telah terdaftar sebagai pemberi pinjaman atau lender.
Ilustrasi Modalku/Istimewa
Ilustrasi Modalku/Istimewa

Bisnis.com. JAKARTA - Memasuki pertengahan 2018, Modalku, salah satu startup peer-to-peer (P2P) di Indonesia dan Asia Tenggara, telah mencatat 50.000 orang yang telah terdaftar sebagai pemberi pinjaman atau lender. 

 

Hingga saat ini, Modalku telah menciptakan kontribusi bersih bagi pemberi pinjaman di Indonesia sebesar lebih dari Rp50 miliar, dengan tingkat default di bawah 1%. Data platform menunjukkan bahwa 93% dari pemberi pinjaman Modalku di Indonesia memperoleh pengembalian positif terhadap pendanaan mereka. 

Selain itu, survei Modalku menunjukkan bahwa hampir 70% dari pemberi pinjaman yang aktif adalah mereka dari generasi milenial. Hal ini menunjukkan daya tarik teknologi finansial (tekfin) bagi generasi muda.  

 

Alexander Christian,  Digital Marketing Director Modalku mengatakan, S
Secara intuitif, generasi muda yang dibesarkan di era teknologi akan mencari layanan keuangan yang praktis dan user-friendly. Modalku menawarkan produk yang mudah dimengerti dan mudah digunakan. Bahkan, semua aktivitas pendanaan dapat dilakukan melalui smartphone kapanpun dan di manapun.

Modalku menyediakan layanan P2P lending, di mana peminjam (UMKM lokal yang berpotensi) dipertemukan dengan pemberi pinjaman (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Dengan mendanai pinjaman usaha untuk perkembangan UMKM, pemberi pinjaman mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat return yang menarik, lebih tinggi dibandingkan instrumen seperti deposito dan obligasi, sekaligus ikut serta memberdayakan usaha lokal.

“Sejak awal, tim Modalku menekankan agar layanan kami mudah dimengerti, juga memiliki proses yang nyaman dan praktis untuk digunakan. Kami merasa senang bahwa layanan Modalku selama ini menerima respons yang baik dari generasi muda,” kata Alexander dalam keterangan resmi,  Rabu (30/5/2018). 

Dia melanjutkan,  salah satu inovasi Modalku untuk kemudahan pengguna adalah fitur pendanaan otomatis, dimana pemberi pinjaman dapat mengatur tipe pendanaan sesuai preferensi masing-masing. Tingkat pengembalian, jangka pinjaman, serta alokasi dana per pinjaman dapat disesuaikan. 

"Semua tinggal diatur melalui akun Modalku tanpa perlu lagi memilih pinjaman secara manual. Ini menghemat waktu karena pemberi pinjaman tak perlu repot sering-sering memantau pinjaman,” ujarnya.  

Dia juga menambahkan,  Modalku memiliki credit scoring grade, yang memberi penilaian terhadap pinjaman UMKM berdasarkan tingkat risikonya. Pemberi pinjaman pun bisa memilih pinjaman sesuai toleransi risiko masing-masing, dengan tingkat pengembalian rata-rata sebesar 10-14% per tahun. 

Tetapi, lanjut Alexander,  semua tergantung pilihan pemberi pinjaman. Ada yang mendapatkan tingkat pengembalian hingga 24% dalam setahun. Modalku juga selalu menganjurkan agar pemberi pinjaman membangun portofolio yang terdiversifikasi agar risiko lebih terkontrol. 

Selain menjadi alternatif investasi dengan proses online yang praktis, pendanaan Modalku memiliki dimensi sosial. Pinjaman usaha akan digunakan oleh pelaku bisnis UMKM yang berpotensi untuk mengembangkan usahanya. Dengan kontribusi terhadap usaha kecil, maka ekonomi negara dan inklusi keuangan dapat terus berkembang. Pemberdayaan UMKM lokal juga akan berdampak pada pemerataan ekonomi masyarakat Indonesia.

Saat ini, Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 1,67 triliun total pendanaan bagi UMKM di Asia Tenggara. Dari total pendanaan tersebut, Rp 920 miliar telah disalurkan ke UMKM Indonesia. Sejak berdiri, Modalku telah meraih Series A dan Series B funding terbesar bagi platform P2P lending di Asia Tenggara, masing-masing sebesar Rp 100 miliar dan Rp 350 miliar. Pendanaan Series B Modalku, yang diumumkan April 2018, didukung oleh SoftBank Ventures Korea, Sequoia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, serta Golden Gate Ventures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper