Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Kumpulkan Ekonom Bahas Keuangan Hingga Investasi

Belasan ekonom datang ke Istana Merdeka, Senin (28/5/2018) untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo/Antara
Presiden Joko Widodo/Antara

Bisnis.com,JAKARTA--Belasan ekonom datang ke Istana Merdeka, Senin (28/5/2018) untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Pertemuan yang dianggap rutin ini, berlangsung lebih dari dua jam. Presiden banyak mendengar masukan dari ekonom multisektor, dan juga memberikan respons atas masukan tersebut.

Kepada Bisnis.com, Ekonom Universitas Indonesia Destry Damayanti menceritakan pertemuan yang juga diikuti oleh peneliti dan akademisi tersebut.

Menurutnya, awal mula para ekonom dari sektor energi, pangan, keuangan, dan lainnya memberikan masukan.

"Ini pertemuan rutin dengan Presiden, kalau kemarin memang agak lebih lengkap. Ada dari sektor energi, tenaga kerja, keuangan, dan lebih bervariasi lah," katanya.

Gonjang ganjing nilai tukar rupiah dianggap sebagai salah satu menu utama dalam pertemuan tersebut.

Para ekonom sepakat bahwa melemahkan nilai tukar rupiah karena efek global, yang juga dirasakan pula oleh negara-negara berkembang lainnya.

Destry mengatakan Presiden mengaku bahwa pemerintah tidak bisa mengintervensi kebijakan moneter bank sentral. Jokowi bahkan mengaku kalau pihaknya tidak bisa menahan Bank Indonesia untuk suku bunga acuan.

Menurutnya, pemerintah berusaha menghadirkan stabilitas untuk menjaga pertumbuhan.

"Dari pertemuan kemarin juga ada yang menarik, ketika Presiddn mengaku bahwa mindset pemerintah ataupun regulator kepada investor harus diubah. Mereka itu tamu, dan kita membutuhkan mereka, sehingga harus ada keinginan melayani," tambahnya.

Sementara itu, Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengutarakan ke Presiden mengenai pentingnya evaluasi aliran modal dan ketergantungan capital inflow. Selain itu, Enny juga fokus bagaimana mencetak investasi di sektor riil.

"Kalau aliran modal masuk tapi di sektor rill tidak, akan berdampak ke penguatan fundamental," ujarnya.

Terkait investasi sektor industri, kendala kemudahan perizinan menjadi lagu lama yang disampaikan para ekonom. Janji-janji pemerintah dianggap belum sesuai harapan.

Mendengar persoalan yang tampak seperti benang kusut ini, lanjut Enny, Presiden Jokowi juga gregetan. Penyederhanaan dan kemudahan kenapa sulit sekali untuk diimplementasikan.

"Pemetaan masalah sudah benar. Yang masih jadi kendala itu implementasi dan realisasi," ungkapnya.

Atas masukan-masukan yang diberikan ekonom, akademisi, hingga peneliti, Jokowi juga merespons.

Menurut Destry, Presiden memberikan jawaban lebih dari 30 menit.

Jokowi banyak menitikberatkan mengenai pilihan pemerintah yang tidak mengintervensi bank sentral, persoalan perizinan investasi, akses keuangan hingga persoalan industri pengolahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper