Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Rupiah Belum Berdampak pada Inflasi

Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah dan Bank Indonesia sepakat pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini, belum berdampak efektif pada hasil inflasi periode Mei.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) dan Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) dan Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dan Bank Indonesia sepakat pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam kurun waktu terakhir ini, belum berdampak efektif pada hasil inflasi periode Mei.

Malahan, Badan Pusat Statistik ( BPS) hari ini merilis Indeks Harga Konsumen mengalami inflasi sebesar 0,21%. Dengan inflasi secara tahun kalender 2018 mencapai 1,30% dan inflasi secara tahunan 3,23%.

Inflasi sepanjang Mei 2018 yang bertepatan dengan Ramadan ini tercatat paling rendah sejak 2016. Adapun, inflasi Ramadan 2016 jatuh pada Juli di mana laju inflasi mencapai 0,69%. Sementara itu, inflasi Ramadan 2017 jatuh Juni dengan laju inflasi sebesar 0,69%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan hasil tersebut sekaligus mematahkan pandangan sejumlah analis yang selama ini mengklaim pelemahan rupiah akan melambungkan inflasi.

Dirinya bahkan mengklaim hasil inflasi sebagai bukti nyata dan komitmen yang kuat dari pemerintah dan BI untuk memastikan bahwa pasokan barang tersedia dan harga terkendali.

"Ini juga bukti nyata di Ramadan termasuk inflasi terendah dari tahun-tahun sebelumnya termasuk juga bukti bahwa dampak pelemahan nilai tukar terhadap inflasi tidak berdampak besar sepeti pandangan sejumlah analis selama ini," katanya, Senin (4/6/2018).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengamini hal tersebut, meski gejolak global selama ini berpeluang meningkatkan inflasi tetapi stabilitas harga pangan dan pasokan mampu menjadi penghalau yang baik.

"Ramadan biasanya sampai 0,5%. Jadi, prestasi ini akan kita jaga sebab akan memengaruhi inflasi sepanjang tahun ke depan. Artinya, stabilitas dalam kondisi saat ini memang sangat penting di tengah situasi global yang serba tidak pasti," ujarnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun memastikan pemerintah dan BI akan terus menjaga komitmen dan koordinasi agar daya beli masyarakat tidak tergerus dengan kenaikan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper