Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Suku Bunga BI, Tak Pengaruhi Aliran Dana Perbankan Di Jateng

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang dilakukan pada pekan lalu dan berpeluang direspons oleh perbankan, dinilai belum akan memengaruhi aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana di tingkat daerah.
Ilustrasi./.Reuters
Ilustrasi./.Reuters

Bisnis.com, SEMARANG— Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang dilakukan pada pekan lalu dan berpeluang direspons oleh perbankan, dinilai belum akan memengaruhi aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana di tingkat daerah.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng dan DIY Bambang Kiswono meyakini, bank-bank di daerah belum akan menaikkan suku bunga kredit atau pinjaman dalam waktu dekat. Adapun, terkait kebijakan penaikan suku bunga deposito, merupakan hal yang wajar lantaran berkaitan dengan persaingan bisnis antarbank.

“Kalau untuk aktivitas penghimpunan dana saya pikir belum akan berpengaruh besar di daerah. Sesuai imbauan BI, kami juga berharap agar bank-bank jangan dulu naikan suku bunganya karena likuiditas mereka masih longgar,” ujarnya, Selasa (5/6/2018).

Hal serupa pun diungkapkan oleh Head of Network and Services BNI Kantor Wilayah Semarang Agustinus Fernando. Menurutnya, saat ini bank pelat merah tersebut masih membutuhkan waktu untuk mengeksekusi perubahan kebijakan suku bunga.

Namun demikian, dia juga meyakini tidak akan terjadi perubahan yang drastis pada arus penghimpunan dan penyaluran dana dari masyarakat, kendati suku bunga deposito dan kredit bank dinaikkan.

“Kami di kantor pusat sedang melakukan peninjauan. Tetapi dengan karakter nasabah di daerah (Semarang), sepertinya tidak akan berpengaruh banyak,” katanya.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng Ony Suharsono mengaku belum melihat adanya desakan dari nasabah untuk melakukan perubahan suku bunga deposito. Namun dia tidak menutup kemungkinan, bahwa Bank Jateng akan menaikan suku bunga kredit.

“Belum ada desakan dari publik dan kita belum rasakan dampak kebijakan BI. Jika ada kebijakan kenaikan, kami juga tidak akan melampaui batas atas sebesar 6,5%, yang diberikan kepada bank BUKU III,” ujar Ony.

Terpisah, berdasarkan data terbaru dari OJK Regional 3 Jateng dan DIY, laju penyaluran kredit di Provinsi Jateng terekam berhasil melanjutkan tren pertumbuhan yang menjanjikan.

Pertumbuhan kredit di Jateng per April 2018 mencapai Rp283,90 triliun atau tumbuh sebesar 8,89% secara year on year (yoy) dan dana pihak ketiga Rp299,25 triliun atau tumbuh sebesar 11,89% yoy. Sedangkan secara nasional aset, kredit dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 9,32%, 8,95% dan 8,13% yoy.

Laju pertumbuhan kredit di Jawa Tengah tersebut diikuti dengan kualitas kredit yang lebih baik, tercermin dari rasio NPL sebesar 2,77% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,66% secara yoy.

Dia menambahkan, rasio NPL di Jateng per April 2018 juga tercatat lebih rendah dibandingkan NPL Nasional yang tercatat sebesar 2,89%. Adapun, pertumbuhan aset mencapai Rp402,35 triliun atau tumbuh sebesar 9,38% yoy.

Disisi lain, perbankan syariah di Jateng pun mengalami pertumbuhan yang menggembirakan, posisi April 2018 jumlah pembiayaan yang disalurkan tercatat sebesar Rp18,89 triliun atau mengalami pertumbuhan 16,50% yoy, dengan sumbangan terhadap nasional tercatat sebesar 6,66%.

Sementara itu tingkat NPF pembiayaan di provinsi tersebut tercatat sebesar 3,34% atau lebih rendah dibanding NPF nasional yang tercatat sebesar 4,27%.

Bambang menambahkan bahwa penyaluran kredit di Jawa Tengah per jenis penggunaan paling banyak digunakan untuk kredit modal kerja sebesar 152,13 triliun atau tumbuh sebesar 9,27% dan memiliki share sebesar 53,58% dari total keseluruhan kredit.

“Selain itu, perkembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah per 30 April 2018 sebesar 8,34 triliun atau memiliki share sebesar 18,55% dari realisasi KUR nasional yang mencapai Rp45 triliun,” kata Bambang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper