Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 7 JUNI: BI Selangkah di Depan, Ekonomi Sulit Berlari

Berita strategi kebijakan Bank Indonesia serta revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (7/6/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita strategi kebijakan Bank Indonesia serta revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (7/6/2018).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

BI Selangkah di Depan. Strategi Bank Indonesia menerapkan kebijakan 'menyerang' (pre-emptive) dengan menaikkan tingkat suku bunga mendahului The Federal Reserve, cukup efektif dalam menenangkan pasar keuangan. (Bisnis Indonesia)

Ekonomi Sulit Berlari. Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi 5,2% dari proyeksi awal tahun sebesar 5,3%. Koreksi ini memperkuat asumsi perlambatan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun ini yang ditargetkan sebesar 5,4%. (Bisnis Indonesia)

Pemerintah Gunakan Pendapatan dari Minyak. Pemerintah memproyeksi penambahan subsidi bahan bakar minyak atau BBM penugasan yang disepakati hingga Rp2.000 per liter akan cukup ditalangi oleh kelebihan penerimaan akibat meningkatnya harga minyak dunia. (Bisnis Indonesia)

Pemerintah ‘Rayu’ Eksportir. Pemerintah terus ‘merayu’ para eksportir dengan menyediakan kemudahan melalui kerja sama mutual recognition arrangement (MRA) dengan sejumlah negara. (Bisnis Indonesia)

Revisi PDB, Bank Dunia Masih Yakin Ekonomi RI. Bank Dunia (World Bank) masih yakin dengan prospek perekonomian Indonesia tahun ini. Meski, Bank Dunia merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari sebelumnya 5,3% menjadi 5,2%. Hanya, proyeksi itu lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbunan ekonomi pemerintah Indonesia yang hanya sebesar 5,18%. (Kontan)

Konsumsi Rokok & Alkohol Dorong Penerimaan Cukai. Kenaikan konsumsi masyarakat mendorong realisasi penerimaan bea dan cukai sampai akhir Mei 2017. Hingga akhir Mei 2018, penerimaan bea dan cukai tercatat tumbuh sebesar 17% (yoy), terutama didorong oleh penerimaan cukai rokok dan minuman mengandung ethil alkohol (MMEA). (Kontan)

Menangkap Stimulus Ekonomi Duit Lebaran. Jika Anda pebisnis, ada baiknya mengikuti aliran duit-duit Lebaran tahun ini. Pergerakan sekaligus perputaran dana masyarakat ini bisa menjadi stimulus untuk mendongkrak bisnis sekaligus ekonomi yang pantang dilewatkan. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper