Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS: Era Suku Bunga Rendah Segera Berakhir

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menilai bahwa dengan adanya kenaikan suku bunga simpanan di perbankan saat ini sebagai dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menandakan bahwa era suku bunga rendah segera berakhir.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ardan Adiperdana (kedua kanan) dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah (kanan) sebelum mengikuti rapat pleno Komite Nasional Keuangan Syariah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/2)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ardan Adiperdana (kedua kanan) dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah (kanan) sebelum mengikuti rapat pleno Komite Nasional Keuangan Syariah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/2)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com,JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menilai dengan adanya kenaikan suku bunga simpanan di perbankan saat ini sebagai dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menandakan bahwa era suku bunga rendah segera berakhir.

Halim mengatakan apabila melihat suku bunga simpanan yang menjadi rujukan LPS di 62 bank, mulai terlihat tren pergerakan suku bunga simpanan mengalami peningkatan.

Pada periode Mei 2018, suku bunga simpanan perbankan meningkat 3 basis poin (bps), setelah sebelumnya bergerak stabil di 5,1% dalam tiga periode.

"Sementara untuk suku bunga simpanan valas pada Mei 2018 tercatat turun 1 bps ke 0,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun apabila dibandingkan dengan kondisi awal tahun, justru menunjukkan peningkatan 13 bps," ujarnya, disela Media Briefing dan Buka Bersama di Kantor LPS Equity Tower, SCBD, Rabu (6/6/2018).

Kemudian, kata Halim, apabila melihat pergerakan suku bunga simpanan lebih dalam lagi, di antara Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) I sampai BUKU IV, rata-rata suku bunga simpanan yang diberikan kepada nasabah prima bank, rata rata sudah mencapai 6%.

"Ada kecenderungan naik, kelihatan adanya respons pasar dengan adanya kenaikan BI 7 day reverse repo rate 50 bps dalam dua pekan terakhir mengindikasikan era suku bunga rendah berakhir," tegasnya.

Seperti diketahui bahwa Rapat Dewan Komisioner (RDK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk menaikkan tingkat bunga penjaminan 25 basis points (bps) untuk simpanan dalam bentuk rupiah di bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat serta sebesar 50 bps untuk simpanan valuta asing (valas).

Tingkat bunga penjaminan yang berlaku mulai 6 Juni - 17 September 2018 untuk simpanan dalam rupiah di bank umum menjadi sebesar 6% dan BPR 8,5%, sedangkan untuk tingkat bunga penjaminan valas di bank umum menjadi 1,25%.

Halim mengatakan bahwa berdasarkan RDK LPS pada Senin 4 Juni 2018, sebagai tindak lanjut atas RDK pada 7 Mei lalu yang mengamanatkan bahwa LPS akan memantau pergerakan suku bunga simpanan di bank dan terbuka untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan pada kesempatan pertama.

Tingkat bunga penjaminan tersebut ditetapkan naik berdasarkan pada tiga pertimbangan utama, antara lain pertama melihat trend suku bunga simpanan yang mulai menunjukkan tren kenaikan dan berpotensi untuk meningkat merespon kenaikan suku bunga kebijakan moneter.

Pertimbangan kedua, melihat dari kondisi dan risiko likuiditas relatif terjaga meskipun terdapat tendensi meningkat. Selain itu juga melihat stabilitas sistem keuangan (SSK) stabil meskipun tekanan nilai tukar dan volatilitas pada pasar keuangan masih belum mereda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper