Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Ketidakpastian Global, Ini Jurus Mari Elka Pangestu

Hadapi berbagai faktor eksternal yang memengaruhi ekonomi Indonesia, sudah waktunya pemerintah membuka peluang-peluang baru.
Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (kiri)/JIBI-Nurul Hidayat
Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (kiri)/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk menghadapi berbagai faktor eksternal yang memengaruhi ekonomi Indonesia, sudah waktunya pemerintah membuka peluang-peluang baru.

Mari Elka Pangestu, ekonom CSIS, mengungkapkan pemerintah perlu melakukan berbagai siasat untuk hadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global.

"Pasar eksternal saat ini terganggu kebijakan proteksionisme, ulah Amerika (kebijakan ekonomi), dan kemungkinan terjadinya perang dagang," ungkapnya kepada Bisnis di Kantor CSIS.

Kondisi ini mau tidak mau memberikan dampak terhadap ekonomi Indonesia, setidaknya terasa pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sempat mencapai Rp14.000.

Menteri Perdagangan ke-30 ini mengungkapkan ada beberapa hal yang pemerintah dapat lakukan. Pertama, pemerintah perlu memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara di regional Asia.

"Sebaiknya kita mengamankan diri sesama kita [regional Asia]. Indonesia perlu terus memperluas pasar diantara negara di Asia melalui regional agreement," paparnya.

Kedua, peningkatan produktivitas dan investasi. Peningkatan ini perlu dibantu dengan berbagai kebijakan ekonomi baik fiskal maupun moneter terutama untuk mengurangi hambatan di sisi persediaan.

Ketiga, konsistensi kebijakan. Pemerintah sudah menegaskan dalam berbagai kesempatan untuk mendukung investasi dan dunia usaha. Oleh sebab kebijakan yang diambil pun perlu sosialisasi dan konsultasi dengan berbagai pihak.

Keempat, respon terhadap berbagai hal baru, seperti disrupsi teknologi. Menurutnya, kondisi ini dapat membuat tenaga kerja kita kalah bersaing.

Terakhir, fokus melakukan ekspor jasa. Sektor-sektor jasa yang dapat ditingkatkan ekspornya adalah pariwisata, pendidikan, kesehatan, dan profesional.

"Kita harus perhatikan struktur impor jasa kita, daya saing kita dimana saja, sehingga kita dapat meningkatkan standar dan lebih bersaing," ujar Mari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper