Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGENDA GLOBAL SEPEKAN: Dari KTT Trump-Kim Jong Un, FOMC Meeting, Hingga Kebijakan BOJ

Masing-masing agenda membawa potensi untuk mendorong pasar keuangan dan membentuk prospek pertumbuhan global setelah melambat pada kuartal pertama.
Fed gelar rapat 12-13 Juni./.Reuters
Fed gelar rapat 12-13 Juni./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pekan ini menjadi salah satu pekan terpenting yang menjadi penentu arah pergerakan ekonomi dunia. Sejumlah agenda penting, termasuk pertemuan tingkat tinggi, ketegangan perdagangan, dan rapat bank sentral akan terjadi sejak Senin (11/6/2018) hingga Jumat (15/6/2018) mendatang.

Masing-masing agenda membawa potensi untuk mendorong pasar keuangan dan membentuk prospek pertumbuhan global setelah melambat pada kuartal pertama.

Berikut ini sejumlah agenda dalam sepekan harus diperhatikan, seperti dikutip Bloomberg:

SENIN

Investor mendapat kesempatan pertama untuk memberikan penilaian atas apa yang terjadi pada KTT negara-negara G-7. KTT tersebut berakhir dengan Presiden Donald Trump memulai menjauh dengan sekurunya pada Twitter, yang berpotensi menyebabkan gesekan baru pada perdagangan.

SELASA

Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di Singapura, yang menjadi pertemuan pertama yang pernah diadakan. Trump pekan lalu memprediksikan pertemun tersebut akan "sukses besar" dan mengatakan mungkin dia bisa menandatangani perjanjian dengan Kim untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea.

Sementara itu di AS, pemerintah merilis laporan bulanan mengenai inflasi yang akan menjadi indicator utama mengenai seberapa panas ekonomi AS melaju.

RABU

Bank sentral AS, Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya untuk kedua kalinya tahun ini. Gubernur The Fed Jerome Powell mengadakan konferensi pers, dan dia serta rekan-rekannya juga akan mempublikasikan proyeksi baru yang dapat menunjukkan potensi kenaikan suku bunga empat kali tahun ini secara keseluruhan, bukan tiga yang mereka ungkapkan pada bulan Maret.

Juga pada Rabu, lelang surat utang Italia akan menarik pehatian dengan memberi investor kesempatan lain untuk bereaksi terhadap pemilihan pemerintahan populis dan janji-janji peningkatan belanja yang besar. Risiko pada rilis surat utang tersebut sudah terlihat pada fakta bahwa selisih antara imbal hasil surat utang 10 tahun Italia dan Spanyol mencapai yang terbesar sejak 2012.

Sementara itu di Inggris, data inflasi akan membantu Bank of England menentukan apakah akan menaikkan suku bunga atau tidak.

KAMIS

Bank Sentral Eropa semakin mendekati ke akhir program pembelian obligasi dengan para pembuat kebijakan hari Kamis akan mengadakan pembicaraan formal pertama mendenai kapan dan bagaimana melakukannya.

Sekitar sepertiga dari responden survei Bloomberg terhadap ekonom memprediksi Presiden European Central Bank, Mario Draghi, akan menetapkan tanggal akhir untuk pembelian pad kamis, sementara 46% dari responden mengatakan dia akan menunggu hingga Juli untuk mengungkapkan rinciannya.

Sementara itu, presiden Rusia Vladimir Putin dan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman akan bertemu di pertandingan pembukaan Piala Dunia. Pertemuan itu dapat mempengaruhi pasar minyak global mengingat hanya berjarak satu minggu sebelum pertemuan penting OPEC di Wina, dan memberikan kesempatan terakhir bagi kedua pemimpin untuk mengurangi kemungkinan peningkatan produksi minyak.

Juga pada hari Kamis, China merilis data penjualan ritel dan produksi industri yang akan memberikan kejelasan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

JUMAT

Bank of Japan kemungkinan akan mengakhiri minggu tanpa adanya agenda pengetatan kebijakan moneter. BOJ masih melakukan pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah besar dan akan didorong untuk terus melakukannya dengan data yang menunjukkan bahwa inflasi masih jauh dari target 2% dan ekonomi menyusut pada kuartal pertama.

Pada 15 Juni merupakan batas waktu bagi AS untuk menerbitkan daftar akhir produk-produk China tariff impor senilai US$50 miliar, yang dapat dikenakan segera setelahnya. Juga pada Jumat, bank sentral Rusia menetapkan suku bunga dengan ekonom saat ini memperkirakan tidak ada perubahan dalam tingkat suku bunga 7,25% meskipun ada kemungkinan pemotongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper