Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Faktor Pendongkrak Daya Beli di Kuartal III/2018

Indef memprediksi kuartal III daya beli bisa membaik karena tiga hal yakni agenda internasional seperti Asian Games dan pertemuan IMF, kebijakan pajak yang harmonis, dan realisasi belanja infrastruktur pemerintah.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) selaku Ketua Panitia Nasional penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank 2018 berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (4/6/2018). Event itu diprediksi menaikkan daya beli masyarakat./Antara-Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) selaku Ketua Panitia Nasional penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank 2018 berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (4/6/2018). Event itu diprediksi menaikkan daya beli masyarakat./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Institute of Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi kuartal III daya beli bisa membaik karena tiga hal yakni agenda internasional seperti Asian Games dan pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali, kebijakan pajak yang harmonis, serta realisasi belanja infrastruktur pemerintah.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan kuartal III peran kebijakan pemerintah menjadi kunci suksesnya menaikkan daya beli.

Menurutnya, agenda-agenda besar Internasional akan membuat belanja negara semakin banyak keluar, hal ini akan menjadi pemasukan di daerah. Terlebih lagi Indonesia kedatangan turis dari berbagai negara.

Agenda internasional tersebut menurutnya dapat membantu menjaga konsumsi rumah tangga tumbuh di angka 5%.

Selain itu, kebijakan pajak pemerintah harus benar-benar dapat dikompromikan dengan pengusaha. "Harus dibuat seharmonis mungkin dengan pelaku usaha, jadi pajak tidak membuat pengusaha takut untuk belanja," ungkapnya kepada Bisnis pada Senin (11/6/2018).

Terakhir, pada kuartal III realisasi belanja infrastruktur negara yang mencapai Rp410,4 triliun perlu diperhatikan. Menurutnya, realisasinya pasti sudah terasa karena berbagai belanja proyek sudah selesai.

Dia juga menegaskan pemerintah perlu mewaspadai harga BBM, jika terus naik perlu adanya kebijaksanaan dalam pengelolaan harga BBM nonsubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper