Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik Diamnya Steven Mnuchin Tentang Perang Dagang Trump

Tindak-tanduk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bukan rahasia lagi tidak selalu direspons sejalan oleh pejabat pemerintahannya sendiri. Kali ini, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengisyaratkan ketidakpuasannya dengan perang dagang yang dilancarkan Trump terhadap China baru-baru ini.
Steven Mnuchin./.Reuters-Fred Prouser
Steven Mnuchin./.Reuters-Fred Prouser

Bisnis.com, JAKARTA– Tindak-tanduk Donald Trump bukan rahasia lagi, tidak selalu direspons sejalan oleh pejabat pemerintahannya sendiri. Kali ini, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengisyaratkan ketidakpuasannya dengan strategi perang dagang yang dilancarkan Presiden Amerka Serikat terhadap China baru-baru ini.

Mnuchin, yang biasanya merupakan vokal atas pencapaian Trump, terkesan sengaja diam untuk menunjukkan ketidakpuasannya ketika Trump terus melancarkan rencana pengenaan tarif bernilai miliaran dolar AS terhadap barang-barang China, seperti diungkapkan sumber Bloomberg.

Menurut sumber tersebut, Mnuchin berkeinginan untuk menyelesaikan perselisihan atas kebijakan perdagangan secara internal.

Mnuchin disebut memutuskan sikap diam adalah pilihan terbaiknya setelah kalah beradu pandangan dengan para pendukung proteksionisme dalam perdebatan internal Gedung Putih bulan lalu, saat Trump mempertimbangkan pengenaan tarif impor untuk China.

Menteri yang juga dikenal sebagai bankir ini telah berusaha membujuk Trump untuk mengambil pendekatan yang lebih terukur dalam negosiasi. Yang terjadi sebaliknya, Trump justru meningkatkan perselisihan dengan China.

Pekan lalu, Trump mengumumkan pengenaan tarif masuk untuk produk asal China senilai US$50 miliar. Kemudian pada Senin malam (18/6/2018) waktu setempat, dia mengancam untuk mengenakan tarif tambahan untuk produk Tiongkok senilai US$200 miliar jika China melakukan pembalasan.

 

Menurut sumber yang sama, sikap diam adalah cara Mnuchin menyeimbangkan loyalitas kepada Trump sambil menjaga kredibilitas pribadinya dengan pasar finansial, tanpa mempublikasikan ketidaksepakatan di kalangan pejabat pemerintahan.

Pandangan Mnuchin paling tidak untuk sementara ini tunduk oleh beberapa pihak yang lebih memilih sikap keras terhadap China maupun mitra dagang AS lainnya, seperti Perwakilan Dagang AS Robert Lightizer dan penasihat dagang Gedung Putih Peter Navarro.

Namun dengan menghindari ketidaksepakatan secara terbuka yang Mnuchin harapkan akan mempertahankan pengaruhnya terhadap Trump, justru mungkin menjadi hal yang belum memberinya kesempatan untuk membujuk Trump mengubah arah.

Kekhawatiran Pasar

Suara Mnuchin sebagian besar tak terdengar saat investor melepaskan aset-aset berisiko di tengah tanda-tanda bahwa tensi perang perdagangan semakin mendalam. Indeks S&P 500 membukukan penurunan terbesar dalam tiga pekan menyusul pengumuman Trump tentang tarif lebih lanjut pada hari Senin dan janji China untuk membalas.

“Akankah pasar menyukai pernyataan positif dari Menteri Keuangan? Ya, jika itu memiliki beberapa substansi dan kredibel,” kata Mickey Levy, kepala ekonom di Berenberg Capital Markets, New York, seperti dikutip Bloomberg.

“Pasar melihat Mnuchin sebagai seseorang yang dapat mengatur dan menyelesaikan sesuatu serta menemukan jalan tengah itu, tetapi tidak jelas bagaimana keterlibatan Mnuchin dalam negosiasi ini dengan China,” lanjut Levy.

Sehari-sehari, Mnuchin terlibat dalam perkembangan tujuan-tujuan kebijakan Trump di China, termasuk laporan tentang pembatasan investasi China dalam teknologi sensitif yang akan dirilis 29 Juni, kata juru bicara Departemen Keuangan seraya menolak berkomentar tentang keterlibatan Mnuchin dengan para pejabat China.

Menurunkan Ketegangan

Pada Mei, Mnuchin mengambil kendali dalam mengurangi ketegangan antara AS dan China melalui pengiriman delegasi ke Beijing serta mengadakan negosiasi di Washington dengan utusan ekonomi China.

Pertemuan-pertemuan tersebut menghasilkan gencatan senjata singkat, dengan penundaan tarif seraya kedua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut melanjutkan diskusi perdagangan. Kesepakatan itu namun dikecam oleh Steve Bannon, mantan penasihat presiden, yang menyebut Mnuchin terlalu lunak.

Sejak itu, apa yang Gedung Putih gambarkan sebagai perselisihan perdagangan dengan China telah meningkat dengan ancaman dan ancaman balasan, sehingga membuat pasar terhuyung-huyung.

Mnuchin sendiri mempertahankan sikapnya yang cenderung low profile, termasuk saat Trump mengumumkan tentang berlanjutnya pengenaan tarif pekan lalu.

Mnuchin juga menghadapi ketidakpuasan dari sesama menteri dari negara lain atas kebijakan perdagangan AS selama pertemuan G-7 di Kanada bulan lalu.

Dalam pertemuan G7 itu, Mnuchin menegaskan kembali komitmen AS untuk “aliansi-aliansi terpentingnya,” demi mencoba mendinginkan ketegangan dengan menunjuk ke area kesepakatan lain di antara bangsa-bangsa.

Tetapi hanya berselang sepekan kemudian, Trump membuyarkan upaya yang telah disusun dengan hati-hati di antara anggota G-7 pada pertemuan mengenai kebijakan ekonomi tersebut, dengan mencabut dukungannya bagi pernyataan bersama kelompok itu pascapertemuan di Quebec. Mnuchin pun tetap diam ketika upayanya burai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper