Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Tekfin Syariah Masih Terbuka Lebar

Prospek bisnis teknolog financial aggregator syariah di Indonesia diyakini masih sangat menarik mengingat belum banyak pemain tekfin yang menyentuh posisi ini, padahal kebutuhan masyarakat yang membutuhkan sumber pendanaan secara syariah masih besar.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA -- Prospek bisnis teknolog financial aggregator syariah di Indonesia diyakini masih sangat menarik mengingat belum banyak pemain tekfin yang menyentuh posisi ini, padahal kebutuhan masyarakat yang membutuhkan sumber pendanaan secara syariah masih besar.

Salah satu pemain yang mencoba mengambil ceruk pasar ini ialah Alami, perusahaan teknologi finansial aggregator syariah pertama di Indonesia yang mengusung konsep pembiayaan syariah untuk UKM. Melalui platform digital dan afiliasi dengan berbagai institusi keuangan syariah ternama, perusahaan yang berdiri pada 2017 ini memberikan akses kepada UKM untuk mendapatkan pembiayaan yang cepat, mudah, aman dan membawa berkah.

Meskipun risiko menjalankan bisnis aggregator cukup tinggi, CEO ALAMI Dima Djani tetap optimistis bahwa model ini bisa diterima oleh masyarakat dan partner, khususnya dalam lingkup target pasar ALAMI yang notabene adalah pelaku usaha.

“Teknologi aggregator membantu masyarakat bisa lebih memahami bahwa ada alternatif yang bisa diakses dengan mudah dan transparan sesuai latar belakang bisnis masing-masing. Lebih khusus, dari perspektif partner syariah, keberadaan aggregator bisa membantu mereka menentukan target distribusi dana ke masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya pengembangan teknis," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, (5/7/2018).

Layanan yang diberikan oleh tekfin aggregator syariah bisa dimaknai sebagai solusi satu pintu atas beberapa masalah dalam industri jasa keuangan syariah di Indonesia mulai dari perbaikan image lembaga keuangan syariah, sampai dengan percepatan penetrasi dan inklusi keuangan syariah di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper