Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Multifinance Pertimbangkan Menaikkan Suku Bunga Cicilan

Perusahaan multifinance mempertimbangkan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga pembiayaan menyusul penaikan bertahap suku bunga Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Langkah tersebut akan diambil setelah perbankan lebih dulu menaikkkan suku bunga kredit.
suku bunga
suku bunga

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan multifinance mempertimbangkan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga pembiayaan menyusul penaikan bertahap suku bunga Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Langkah tersebut akan diambil setelah perbankan lebih dulu menaikkkan suku bunga kredit.

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Hafid Hadeli mengaku tengah bersiap untuk menaikkan suku bunga cicilan jika telah ada langkah serupa dari perbankan. 

“Jadi kalau perbankan naik, kami juga harus terpaksa naikkan,” ujarnya dikutip Bisnis.com, Minggu (8/7/2018). 

Hingga Juni 2018, Adira Finance meraup pertumbuhan pembiayaan sebesar 17%. Hafid mengatakan hingga Juni 2018, anak usaha PT Bank Danamon Tbk. ini telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp18,4 triliun atau tumbuh 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Dia melanjutkan, porsi penyaluran pembiayaan hingga Semester I/2018 tidak banyak berubah, yakni 55% pembiayaan mobil baru, 43% motor baru, dan 2% sisanya barang durable atau elektronik. 

Hafid juga menjelaskan, dari 55% pembiayaan mobil baru, sebanyak 15%-20% merupakan kendaraan niaga. Dia menilai pertumbuhan pembiayaan kendaraaan niaga pada tahun ini tumbuh dengan baik mengingat harga-harga komoditas yang juga naik signifikan.

"Penjualan kendaraan niaga relatif lebih baik dari tahun lalu karena harga-harga komoditas sudah lebih bagus. Kelapa sawit, batu bara, industrinya cukup bergairah," ujarnya.

Tahun ini Adira Finance menargetkan pertumbuhan berkisar antara 5% hingga 10% dari realisasi 2017 sebesar Rp32,7 triliun. 

Target pertumbuhan yang dipatok tidak terlalu tinggi tersebut karena penjualan kendaraan bermotor diprediksi masih stagnan. Sedangkan untuk menggenjot pembiayaan Adira Finance akan mendorong pembiayaan non-otomotif. 

"Kami targetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sebesar 5% sampai 10% di 2018 dengan melihat proyeksi penjualan motor dan mobil baru sekitar 5% ya," kata Direktur Keuangan Adira Finance I Made Dewa Susila. 

Sementara itu, kebutuhan pendanaan untuk menopang pembiayaan, Made mengatakan rata-rata pihaknya memerlukan suntikan dana Rp10 triliun hingga Rp12 triliun, tergantung dari penyaluran pembiayaan itu sendiri. 

Pada awal tahun ini Adira Finance Adira Finance menerbitkan obligasi senilai Rp1,63 triliun dan sukuk mudharabah RpRp490 triliun. Penawaran umum tersebut merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan IV dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp9 triliun dan sukuk mudharabah berkelanjutan III dengan target dana Rp1 triliun. 

Belum lama ini Adira Finance juga menerima fasilitas pinjaman sindikasi sebesar USD$300 juta dari perbankan Singapura. Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance dibantu oleh ANZ Bank (Singapore) Ltd.; The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.; BNP Paribas; Citigroup Global Markets Asia Ltd; dan DBS Bank Ltd. selaku mandated lead arrangers dan bookrunners.

Untuk memenuhi kebutuhan dan dalam rangka diversifikasi pendanaan, Made membuka peluang pihaknya akan kembali menerbitkan obligasi tahun ini. 

"Kami selalu melihat peluang untuk mencari pendanaan yang optimal dan terdiversifiksi, termasuk dengan meneritkan obligasi," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper