Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Menkeu Tak Revisi APBN 2018

Bisnis.com, JAKARTA Keputusan untuk tidak melakukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2018 ditetapkan karena postur keseluruhan APBN masih dipertahankan dengan baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Komisi XI DPR Melchias Marcus Mekeng (kiri) sebelum mengikuti rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Komisi XI DPR Melchias Marcus Mekeng (kiri) sebelum mengikuti rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan untuk tidak melakukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2018 ditetapkan karena postur keseluruhan APBN masih dipertahankan dengan baik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dari sisi belanja, seluruh kebutuhan belanja yang sudah direncanakan pada 2018 tetap berjalan. Bahkan pada tahun ini, pemerintah juga mengakomodasi beberapa belanja tambahan misalnya untuk Asian Games dan kebutuhan mendesak lainnya.

"Dari sisi penerimaan, seperti yang saya sampaikan tadi, outlook-nya akhir tahun mencapai sesuai dengan yang ada dalam APBN, " kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Kombinasi belanja dan penerimaan negara yang relatif berimbang, maka hal ini juga telah mencerminkan penyelanggaraan perekonomian negara tahun 2018 mulai berjalan dengan baik.

"Dengan pengelolaan APBN yang makin baik kredibel dan sehat instrumen fiskal bisa jaga ekonomi," imbuhnya.

Seperti diketahui, tak seperti tahun lalu, pemerintah sangat optimistis pendapatan negara bisa melebihi target APBN 2018 yang dipatok sebesar Rp1.894,7 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, realisasi penerimaan pajak per Juni kemarin mencapai Rp581,54 triliun. Pertumbuhan penerimaan pajak pun konsisten dikisaran angka 14%-an. Ditjen Pajak tetap berupaya target tersebut bisa terealisasi, meskipun mereka memperkirakan realisasi pertumbuhan penerimaan pajak bisa berada pada angka 17% - 18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper