Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: Tren Investasi Mengarah Ke Sektor Hulu

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melihat minat investasi di industri hulu padat modal kian menunjukkan pertumbuhan yang baik hingga tahun depan.
BKPM melihat minat investasi ke arah industri hulu padat modal seperti besi baja membaik/Bisnis.com
BKPM melihat minat investasi ke arah industri hulu padat modal seperti besi baja membaik/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melihat minat investasi di industri hulu padat modal kian menunjukkan pertumbuhan yang baik hingga tahun depan.

Kepala BKPM Thomas T. Lembong menuturkan industri hulu ini umumnya fokus ke bahan baku yang selama ini masih banyak diimpor oleh pasar dalam negeri. Adapun, industri hulu yang minatnya kian meningkat pada tahun ini dan tahun depan adalah industri besi baja.

"Tahun ini hingga tahun depan, saya lihat minatnya ke arah industri hulu padat modal untuk melengkapi industri hilir, contohnya besi baja," ungkap Thomas, Kamis (12/7).

Besi baja tersebut akan memasok barang setengah jadi (intermediate goods) bagi industri konstruksi atau peralatan rumah tangga. Sayangnya, tren ini akan terganjal oleh faktor politik dan nilai tukar.

Menurut Thomas, pergerakan investasi di dalam negeri dalam dua puluh tahun terakhir umumnya akan mengalami perlambatan satu tahun jelang Pemilu. Namun, realisasinya akan meningkat tajam setelah Pemilu.

Pada 2019, dia melihat pola ini masih tetap ada meskipun Pilkada 2018 menunjukkan proses yang damai serta kondisi politik yang positif.

"Faktornya baik, tetapi tetap ada slow down di tahun Pemilu," tegas Thomas. Sementara itu, dia mengakui tekanan terhadap rupiah membuat investor menunda aksi investasinya hingga kondisi nilai tukar kembali stabil.

Dia menjelaskan penundaan hingga enam bulan bukan perkara besar bagi investor, tetapi ini memiliki dampak yang besar karena BKPM merilis laporan investasi secara kuartalan.

Untuk menjaga sentimen investor, BKPM menuturkan komitmen besar pemerintah sangat dibutuhkan, yaitu membuat kebijakan ramah investasi karena sentimen pasar sangat sensitif; menjaga kelancaran ekspor dan impor serta mendorong insentif seperti tax holiday.

"Tax holiday ini kan simbol dan sinyal dari keseriusan pemerintah terhadap investor dan investasi," tegas Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper