Bisnis.com, JAKARTA -- Uni Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka dari 2,3% menjadi 2,1% akibat terjadinya perang dagang lintas negara.
Komisioner Perekonomian Uni Eropa, Pierre Moscovici mengatakan pemangkasan proyeksi dilakukan tidak saja akibat perang dagang akan tetapi juga akibat ketidakpastian kebijakan di bidang ekonomi.
Menurutnya, masalah tersebut telah berakibat penurunan kepercayaan diri dan mengganggu iklim bisnis. "Meningkatnya ketegangan akibat perang dagang telah menciptakan bencana, tidak ada pemenang yang ada hanya kerusakan," katanya seperti dikutip dari CNN, Jumat (12/7).
Amerika dan Uni Eropa mempunyai hubungan dagang yang erat. Nilai kerjasama perdagangan mereka mencapai US$1,1 triliun per tahun.
Tapi kerjasama tersebut rusak akibat perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Donald Trump. Trump beberapa waktu lalu memberlakukan tarif impor untuk baja dan aluminium asal Uni Eropa. Trump masih mengancam akan memberlakukan tarif impor 20% atas ekspor mobil Uni Eropa.
Perang dagang juga terjadi antara AS dan China. Kedua negara saling meningkatkan tarif impor sehingga ikut memengaruhi perdagangan dan perekonomian global.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, tensi perang dagang semakin panas dan meluas di mana yang terbaru Pemerintahan Trump kembali mendorong ketegangan perdagangan Amerika Serikat – China dengan rencana merilis tambahan daftar barang impor asal China yang akan dikenakan tarif, yang jumlahnya mencapai US$200 miliar.
Tarif tersebut dapat berlaku setelah konsultasi publik berakhir pada 30 Agustus, menurut pernyataan dari kantor Perwakilan Perdagangan AS yang dirilis Selasa (10/7/2018). Daftar barang yang diusulkan termasuk barang-barang konsumen seperti pakaian, komponen televisi dan lemari es, serta barang-barang berteknologi tinggi lainnya, tetapi menghilangkan beberapa produk seperti telepon seluler.
Pemerintah China menyatakan usulan tarif impor baru oleh AS akan merusak sistem WTO dan globalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel