Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi dan Perdagangan Sawit Indonesia-India Masuk Kerangka Berkelanjutan

Pemerintah menegaskan dengan adanya Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan India National Palm Oil Sustainability Framework (IPOS), produksi minyak sawit dan perdagangan antara kedua negara akan masuk dalam kerangka berkelanjutan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menegaskan dengan adanya Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan India National Palm Oil Sustainability Framework (IPOS), produksi minyak sawit dan perdagangan antara kedua negara akan masuk dalam kerangka berkelanjutan.

Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah mengatakan pemerintah memang tengah membuka komunikasi B to B untuk menyelesaikan berbagai kendala dalam aktivitas perdagangan antar India dan Indonesia.

Saat ini pemerintah menyadari kendala pertama yakni pajak terlalu tinggi. Musdalifah mengemukakan pemerintah akan menunjukkan dengan menaikkan pajak india juga tidak banyak dapat manfaat.

"Ini diskusi awal kita mau tujunkkan produk yang diekspor ke negara tetangga yang mereka punya kerja sama kan dutynya nol. Jadi ekspor kita tetap bisa jalan tapi lewat negara ke tiga. Ya, ini masih diskusi awal," katanya, Senin (16/2/2018).

Musdalifah mengaku pihaknya sedang mencari negara-negara yang bisa mengakui bahwa kita punya ISPO dan india salah satunya yang tertarik.

Untuk itu, Indonesia harus meyakinkan bahwa memang ISPO bukti kelola sawit Indonesia keberlanjutan dan nantinya dapat menjadi branding di sana.

Sementara itu, hari ini pemerintah juga telah memfasilitasi penandatanganan Nota Kesepahaman antara Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Solvent Extractors Association (SEA) India, dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL).

MoU ini menegaskan keberadaan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan India National Palm Oil Sustainability Framework (IPOS) sebagai kerangka keberlanjutan dalam produksi minyak sawit dan perdagangan antara kedua negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution berharap kerjasama antara SEA, DMSI, dan SNAL akan memperkuat hubungan Indonesia dan India di bidang pertumbuhan minyak nabati dan turunannya.

“Kolaborasi ini akan berlanjut lama dan menjadi solusi menguntungkan bagi kedua negara, yang juga sejalan dengan komitmen pemimpin kedua negara,” katanya.

Presiden Solvent Extractors Association (SEA) India Atul Chaturverdi mengatakan MoU ini akan membuka jalan bagi keberlanjutan sektor perdagangan minyak sawit yang berkelanjutan dalam jangka panjang di kawasan Asia.

“Saya yakin bahwa sinergi antara ISPO dan IPOS secara bersama-sama akan melindungi daya saing industri kelapa sawit, meningkatkan kesiapan menghadapi permintaan pasar di masa depan, dan memenuhi komitmen nasional terhadap produksi dan perdagangan kelapa sawit yang berkelanjutan,” ujarnya.

Adapun Indonesia saat ini merupakan produsen kelapa sawit terbesar dunia dengan area sekitar 14,3 juta hektare dan produksi sekitar 40 juta ton.

Kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat, baik dalam bentuk minyak goreng dan produk hilir lainnya, maupun dalam bentuk bioenergi (biofuel).

Selain penandatanganan MoU, para delegasi juga dijadwalkan untuk mendiskusikan sejumlah isu yang berkaitan dengan masalah perdagangan Minyak Sawit Indonesia-India, sinergi Kerangka Keberlanjutan ISPO dengan IPOS, serta pengembangan roadmap kerja sama ke depannya.

Selanjutnya, Delegasi India juga akan berkunjung ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat untuk bertemu dengan Pemerintah Daerah setempat dan mengunjungi lokasi pemberdayaan petani kelapa sawit mandiri Solidaridad dan Keling Kumang Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper