Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lembaga Investasi AS Bakal Tambah Investasi ke Indo-Pasifik

Lembaga Pembiayaan Pembangunan Pemerintah Amerika Serikat atau Overseas Private Investment Corporation (OPIC) menyatakan siap untuk menambah investasinya ke kawasan Asia, khususnya Indo-Pasifik.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I, Senin (11/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I, Senin (11/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Pembangunan Pemerintah Amerika Serikat atau Overseas Private Investment Corporation (OPIC) menyatakan siap untuk menambah investasinya ke kawasan Asia, khususnya Indo-Pasifik.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden OPIC David Bohigian. Dia menjelaskan, sejauh ini, OPIC memiliki portofolio senilai US$4 miliar di kawasan Indo-Pasifik yang terdiri dari 102 proyek.

"Kami berencana untuk memberikan investasi lebih di Asia untuk mengembangkan proyek infrastruktur, energi, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," ujar Bohigian melalui teleconference, Rabu (18/7/2018).

Dia juga baru saja menyelesaikan kunjungannya ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Thailand, dan Singapura. Tujuan dari kunjungan pertamanya tersebut adalah untuk mempromosikan investasi asing, bahwa AS sangat tertarik untuk mengembangkan portofolionya di negara-negara tersebut.

Di Indonesia, Bohigian telah bertemu dengan para pejabat senior dan sejumlah pebisnis sambil mengunjungi proyek Mass Rapid Transit (MRT) fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, dan pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara.

Dia Thailand, dia juga bertemu dengan pejabat pemerintah dan pebisnis untuk membicarakan rencana infrastruktur di sana.

Sementara di Singapura, perwakilan OPIC itu menandatangani kerja sama trilateral dengan Jepang dan Australia untuk berkolaborasi dalam memberikan investasi ke kawasan Indo-Pasifik. Investasi itu akan disalurkan untuk membangun sektor infrastruktur, meningkatkan konektivitas, dan memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.

“Dengan bekerja sama dengan mitra strategis, kami dapat memberikan lebih banyak investasi untuk proyek yang dapat menggerakkan stabilitas ekonomi, menggairahkan pasar pekerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan Indo-Pasifik,” terang Bohigian.

Khusus Indonesia, OPIC optimistis dapat meraih kepercayaan dari pemerintah meskipun lembaga investasi asal Negeri Paman Sam itu harus bersaing dengan pendanaan yang ditawarkan oleh China dan negara lainnya.

“Saya akan sangat berusaha untuk meyakinkan, tetapi pilihan tetap ada di tangan negara tersebut. Kami menawarkan kesempatan untuk dapat memasukkan mereka ke dalam perekonomian global,” tuturnya.

Oleh karena itu, kerja sama AS dengan Jepang dan Australia diharapkan dapat mendorong proyek besar dan berkelanjutan di Indonesia. OPIC dan mitranya tidak hanya akan memberikan invetasi berupa dana kepada Indonesia, melainkan juga bantuan teknisi dan konsultan.

“Kami merasa yakin dapat membantu Indonesia mencapai target jangka menengahnya untuk membangun konektivitas lewat pembangunan pelabuhan, rel kereta, dan industri pariwisata,” tambah Bohigian.

Hingga saat ini, OPIC telah mengalirkan dana lebih dari US$2,3 miliar untuk Indonesia dan masih akan bertambah seiring besarnya potensi dan kesempatan yang ada di Indonesia.

Dia mengklaim model yang ditawarkan OPIC sangat bagus, yakni mendorong standarisasi kompetensi pekerja serta meyakinkan negara sasaran investasi bahwa pinjaman yang diberikan masuk akal. Dengan demikian, Indonesia dan negara sasaran investasi lainnya dapat terhubung dengan perekonomian dunia secara positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper