Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lemahnya Ekspor Tekan Potensi Pertumbuhan Ekonomi 2018

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2018 diperkirakan mendekati batas bawah proyeksi yang sebesar 5,1%-5,5%.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok di Jakarta, Selasa (13/9)./Antara-Widodo S. Jusuf
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok di Jakarta, Selasa (13/9)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA -- Lemahnya potensi kenaikan ekspor diperkirakan dapat menekan prospek pertumbuhan ekonomi 2018.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2018 diperkirakan mendekati batas bawah proyeksi yang sebesar 5,1%-5,5%.

"Perkiraan net ekspor yang tidak sekuat proyeksi sebelumnya mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi 2018," ungkapnya dalam paparan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (19/7/2018).

Sementara itu, Perry memaparkan pertumbuhan ekspor terindikasi tidak sekuat perkiraan karena dipengaruhi tren harga komoditas global yang menurun.

Namun, BI meyakini pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan tetap terjaga didukung oleh stimulus fiskal, perbaikan pendapatan, inflasi yang terjaga, serta kenaikan keyakinan konsumen menengah atas.

Investasi diperkirakan tetap kuat, yang tidak hanya didukung oleh proyek infrastruktur, tetapi juga oleh proyek non infrastruktur, baik di investasi bangunan maupun di investasi non bangunan.

"Kuatnya permintaan domestik mendorong kenaikan pertumbuhan impor, khususnya impor barang modal seperti alat angkut, mesin, peralatan dan suku cadang," terangnya..

Sebelumnya, dalam paparan kinerja APBN semester I/2018, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai 5,2%. Adapun asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2018 dipatok sebesar 5,4%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor selama Januari-Juni 2018 tercatat sebesar US$88,02 miliar atau meningkat 10,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$80 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper