Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengurangan Porsi Deposito, Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tidak Terpengaruh

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bakal memanfaatkan momentum kenaikan suku bunga. Walau pun terdapat peluang perbankan mengurangi porsi deposito guna meningkatkan porsi dana murah, akibat tidak dapat menaikan bunga kredit terlalu banyak.
Karyawan menghitung lembaran uang rupiah dan dolar./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan menghitung lembaran uang rupiah dan dolar./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bakal memanfaatkan momentum kenaikan suku bunga.  Walau pun terdapat peluang perbankan mengurangi porsi deposito guna meningkatkan porsi dana murah, akibat tidak dapat menaikan bunga kredit terlalu banyak.

Wakil Ketua Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Nur Hasan Kurniawan menilai perbankan tidak sepenuhnya mengurangi porsi deposito. Sebaliknya, mereka akan menaikan suku bunga instrumen keuangan.

“Hal itu [pengurangan porsi deposito] mah teori dari bank. Kenyataannya bank saat ini justru jor-joran [menaikan] suku bunga,” ujarnya dikutip Bisnis.com, Rabu (25/7/2018).

Malah, menurut Nur Hasan, sekarang bank asing telah membuka deposito tenor 3 bulan dengan bunga 7%. “Ditambah cash back lagi,” ujarnya.

Atas kondisi ini, dia mengatakan, DPLK tidak terpengaruh dengan wacana pengurangan deposito perbankan. Dengan kata lain, tetap memarkirkan dana kelolaan ke deposito.

Sementara itu Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia Bambang Sri Muljadi menilai wajar bila sebagian bank mengurangi porsi deposito untuk meningkatkan porsi dana murah. Mengingat, mereka tidak dapat menaikan bunga kredit terlalu banyak. Menurut Bambang, hal itu merupakan bagian dari mekanisme pasar.

“Dengan begitu masyarakat tidak memilih deposito. Pasar yang menyeleksi,” ujarnya.

Namun, bagi industri dapen jika hal itu terjadi, tinggal memilih instrumen lain dengan imbal hasil lebih tinggi. Selain itu, sambungnya, bisa juga mencari bank yang masih mempertahankan porsi depositonya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper