Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Aswata Capai 39,52% dari Target Premi Tahunan

PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mengantongi pendapatan premi Rp830 miliar di semester pertama tahun ini.
Presdir PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi (kedua kiri), bersama Direktur M. Th. Ratnawati Pranadjaja (dari kiri), Direktur Agus Setya Dharma , dan Direktur Gana Adhitya berfoto bersama saat peluncuran produk baru asuransi properti Griya A+ dan Usaha A+, di Jakarta, Selasa (25/7)./JIBI-Dedi Gunawan
Presdir PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi (kedua kiri), bersama Direktur M. Th. Ratnawati Pranadjaja (dari kiri), Direktur Agus Setya Dharma , dan Direktur Gana Adhitya berfoto bersama saat peluncuran produk baru asuransi properti Griya A+ dan Usaha A+, di Jakarta, Selasa (25/7)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mengantongi pendapatan premi Rp830 miliar di semester pertama tahun ini.

Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi mengatakan, angka tersebut mengalami kenaikan tipis 1,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan dari sisi ketercapaian target, realisasi tersebut telah menutupi 39,52% dari target 2018 sebesar Rp2,1 triliun.

"Komposisi [pendapatan premi], [asuransi] motor masih mendominasi," kata Christian di Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Dia melanjutkan, porsi asuransi kendaraan sekitar 40%, diikuti dengan asuransi kebaran atau properti 30% dan sisanya asuransi oil and gas serta engineering.

Sementara itu dari sisi klaim, Aswata mencatatkan klaim senilai hampir Rp500 miliar pada periode Januari hingga Juni 2018. Christian mengatakan jumlah tersebut turun tipis dari periode yang sama 2017. Kenaikan klaim paling besar berasal dari asuransi kendaraan roda dua.

Penurunan tipis disebabkan salah satunya oleh seleksi underwriting yang diperketat. Namun demikian, Christian memprediksi di semester kedua, klaim akan meningkat signifikan sebagai imbas dari pelemahan nilai rupiah.

"Kalau tren kendaraan bermotor karena rupiah melemah, peningkatan klaim bisa terjadi di semester kedua ini. Karena mungkin biaya sparepart dan lain-lain bisa naik," ujarnya.

Meski pendapatan premi hingga Juni 2018 belum mencapai 50% dari target yang ditetapkan, Christian mengaku optimistis bisa menggenjot kinerja di semester kedua. Hal itu seiring dengan upaya perseoran untuk menambah jumlah mitra baik perbankan maupun multifinance.

"Saya rasa masih banyak potensial juga, fokus bisnis yang kami harus utamakan. Kemudian launching produk dan promosi-promosi mungkin bisa membantu meningkatkan produksi kami. Terus juga channel distribusi, ada yang bertambah dari mitra perbankan dan multifinance," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper