Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darmin Sebut 8 Capaian Tim Pengendali Inflasi

Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) Darmin Nasution mengatakan koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah melalui tim pengendalian inflasi, baik pusat dan daerah, telah dilakukan cukup baik sehingga inflasi dalam tiga tahun terakhir terbilang rendah dan masuk ke dalam sasaran target inflasi.
Susana di pasar tradisional di Jakarta./ JIBI-Abdullah Azzam
Susana di pasar tradisional di Jakarta./ JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Tim pengendali inflasi menyampaikan delapan capaian program selama periode 2017 hingga tahun ini.

Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) Darmin Nasution mengatakan koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah melalui tim pengendalian inflasi, baik pusat dan daerah, telah dilakukan cukup baik sehingga inflasi dalam tiga tahun terakhir terbilang rendah dan masuk ke dalam sasaran target inflasi.

"Pencapaian tersebut merupakan buah sinergi antara pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bank Indonesia (BI), dan tentu saja juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga selain inflasi yang rendah dan stabil, pertumbuhan ekonomi juga semakin berkualitas," ungkapnya dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2018, Kamis (26/7/2018).

Ada delapan langkah yang disebut telah dilakukan TPIP dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Pertama, menetapkan target inflasi volatile food harga pangan yang bergejolak pada kisaran 4%-5% pada 2017 dan 2018.

Kedua, optimalisasi APBD perluasan area tanam, pengaturan kalender tanam, dan pengembangan bibit produk-produk pertanian. Ketiga, memasukkan program stabilisasi harga dalam dokumen perencanaan pembangunan.

Keempat, membangun pusat informasi harga pangan strategis di pusat dan daerah. Kelima, penguatan sektor pertanian melalui pengelolaan agribisnis dan penguatan kelembagaan petani.

Keenam, memperluas akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui penurunan suku bunga menjadi 7% serta penyempurnaan mekanisme penyaluran melalui peningkatan alokasi untuk kegiatan kegiatan produksi mencapai 50%, pembayaran kredit pada saat panen atau istilah di masyarakat bayar setelah panen, penyaluran berbasis kelompok dan pengembangan skema khusus untuk sektor pangan perkebunan peternakan dan perikanan.

Ketujuh, memperluas akses pemasaran petani dan menyederhanakan rantai distribusi melalui pengembangan platform e-commerce pangan. Kedelapan, penguatan pengawasan distribusi dan perdagangan tangan di daerah.

"Yang kedelapan ini barangkali lebih jelas kalau disebut sebagai memperkuat dan meningkatkan efisiensi logistik di bidang pangan. Selain tindak lanjut di atas, penguatan kelembagaan koordinasi pengendalian inflasi telah diwujudkan melalui ketetapan atau penetapan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi Nasional," terang Darmin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Juni 2018 terjaga di level 0,59% atau lebih rendah dari inflasi periode Lebaran Juni 2017 dan Juli 2016 sebesar 0,69%.

Inflasi tahun kalender 2018 sebesar 1,9% dan inflasi year-on-year (yoy) sebesar 3,12%, atau di bawah target inflasi yang sebesar 3,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper