Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 4 Langkah Strategis Penguatan Tim Pengendali Inflasi

Empat langkah strategis akan diterapkan untuk penguatan tim pengendali inflasi, baik di pusat maupun daerah, guna mencapai target inflasi yang stabil dan rendah ke depannya.
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) menyampaikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (26/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) menyampaikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (26/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -- Empat langkah strategis akan diterapkan untuk penguatan tim pengendali inflasi, baik di pusat maupun daerah, guna mencapai target inflasi yang stabil dan rendah ke depannya.

Seperti diketahui, Indonesia menargetkan inflasi sebesar 3,5% plus minus 1% pada 2019, serta 3% plus minus 1% pada 2020 dan 2021.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan koordinasi yang erat antara BI, pemerintah pusat, pemerintah dan daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI) semakin erat, kuat dan nyata.

"Kelihatan bahwa lima tahun terakhir inflasi turun drastis 8,3% menjadi 3,6% pada tahun lalu dan Juni 2018 3,1%. Insyallah tahun ini 3,5%," paparnya selepas Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2018, Kamis (26/7/2018).

Koordinasi antara semua pihak, termasuk TPI Pusat (TPIP) dan TPI Daerah (TPID), tetap dibutuhkan untuk menjaga inflasi tetap rendah serta terkendali. Inflasi yang rendah dan terkendali diyakini dapat mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengentaskan kemiskinan.

Oleh karena itu, BI menilai TPI harus semakin diperkuat melalui empat cara. Pertama, upaya menjaga pasokan pangan strategis melalui pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas utama.

Menurut Perry, infrastruktur yang dimaksud bukan hanya infrastruktur jalan, tetapi juga irigasi, bendungan, kemudian embung yang dapat meningkatkan ketersediaan pasokan bahan pangan.

Kedua, upaya menjaga ketersediaan atau kelancaran distribusi dari produsen yaitu petani sampai ke konsumen. Untuk menjaga kelancaran distribusi pangan diperlukan pembentukan pedagang atau pengumpul yang dekat dengan petani, demikian juga masalah logistik untuk kelancaran distribusi.

Hal ini penting untuk meningkatkan dan memperkuat perdagangan antar daerah sehingga satu daerah yang berlebihan pasokan bahan pangan dapat membagi pasokannya dengan daerah lain yang kekurangan.

Ketiga, penguatan kelembagaan antara daerah dan pusat melalui TPI dengan Rakornas, Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), dan sebagainya. Keempat, perbaikan sistem informasi di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).

"PIHPS sudah bagus, sudah luas, serta komoditasnya sudah banyak dan sudah banyak digunakan. Tetapi, perlu diperluas PIHPS dengan informasi data produksi sehingga bisa menjadi pusat informasi yang terintegrasi, tidak hanya harga pangan tetapi juga produksi perdagangan," terang Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper