Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Impor, Pemerintah Akui Baru Punya Strategi B20

Pemerintah mengakui belum ada strategi lain untuk menekan impor, selain mewajibkan campuran biodiesel 20%.
Ilustrasi bahan bakar Biodiesel B20/Reuters-Mike Blake
Ilustrasi bahan bakar Biodiesel B20/Reuters-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengakui belum ada strategi lain untuk menekan impor, selain mewajibkan campuran biodiesel 20%.

Strategi pengunaan biodiesel sebagai campuran 20% diyakini dapat menghemat devisa negara sebesar US$5,5 miliar per tahun karena Indonesia tidak perlu mengimpor lebih banyak solar. Penghematan devisa ini dinilai penting di saat nilai tukar bergejolak, sedangkan dana asing terus mengalir keluar.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan strategi pengurangan impor yang pertama akan dilakukan adalah kewajiban penerapan biodiesel (B20) secara penuh sehingga ada penghematan devisa.

"B20 pertama-tama. Itu saja sudah gede," tegasnya, Kamis (26/7/2018).

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan defisit transaksi berjalan tahun ini diperkirakan mencapai US$25 miliar atau lebih.

"Secara fundamental, kalau negara yang transaksi berjalannya defisit itu butuh valas lebih banyak," tuturnya di DPR, Rabu (25/7).

Ketika terjadi kenaikan suku bunga di AS atau negara berkembang lainnya, arus modal asing yang keluar dari negara emerging market meningkat. Padahal, Indonesia yang memiliki posisi transaksi berjalan defisit memerlukan investasi untuk membiayai defisitnya, salah satunya portofolio di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN).

Dalam kondisi ini, pemerintah sudah membangun Online Single Submission (OSS) atau kemudahan investasi dalam rangka menopang ekspor dan investasi langsung. Selain itu, sektor pariwisata juga didorong untuk mendatangkan valuta asing dari devisa.

Hal ini pula yang mendasari BI mengaktifkan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor 9 bulan dan 12 bulan. Instrumen moneter ini dapat dibeli investor asing dari bank dalam negeri dari pasar sekunder.

"Jadi harapannya ada instrumen lain yang kita sediakan untuk investor masuk ke Indonesia," ungkap Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper