Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Target Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berencana menurunkan target perolehan dana kelolaan tahun ini karena kondisi pasar yang tak sesuai ekspektasi.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto/Nur Faizah al Bahriyatul Baqiroh
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto/Nur Faizah al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berencana menurunkan target perolehan dana kelolaan tahun ini karena kondisi pasar yang tak sesuai ekspektasi.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menjelaskan total dana kelolaan pihaknya hingga Juni 2018 mencapai Rp327 triliun. Adapun target awal dana kelolaan hingga akhir tahun ini  mencapai Rp367 triliun.

“Kami akan melihat lagi [target dana kelolaan] karena pada waktu itu kita hitung target tersebut berdasarkan ekspektasi market yang masih bullish. Kami sedang wacanakan itu [penurunan target] tapi belum kita turunkan tapi kami akan terus pantau,” ujarnya, Selasa (31/7/2018).

Dia menjelaskan, dari total dana kelolaan hingga Juni 2018 sekitar 62% diinvestasikan di surat utang dengan mayoritas di surat utang negara. Sekitar 8% diinvestasikan di deposito, ada pula 19% di saham, reksa dana sekitar 10%, dan 1% investasi langsung.

Menurutnya, dengan kondisi pasar yang tak sesuai ekspektasi pihaknya akan melakukan rebalancing dari portofolio tersebut untuk bisa  mengantisipasi perubahan yang ada di pasar domestik, regional, maupun global.

Ketika ditanyai kemungkinan instrumen investasi ke depan yang akan dimanfaatkan dalam menghadapi pasar yang sulit diprediksi menurutnya akan disesuaikan denga regulasi yang ada.

Seperti diketahui, mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2013 dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2014, BPJS Ketenagakerjaan bisa berinvestasi diantaranya di instrumen keuangan seperti deposito, saham, obligasi, raksadana, dan penyertaan langsung.

“Kita lihat payung hukum jika memenuhi dan memberikan imbal hasil memadai dan tingkat risiko yang terkelola dengan baik sangat mungkin. [Instrumen investasi yang akan diprioritaskan ke depan] rahasia dapur yang tidak bisa kita sharing,” ujarnya.

Dia pun menjelaskan hingga Juni 2018 ada 47,8 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan peserta aktif yang mencapai 28 juta. Tahun ini target penambahan kepesertaannya mencapai 18,8 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper