Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSSK: Sistem Keuangan Indonesia Masih Terjaga

Bisnis.com, JAKARTA -- Hasil rapat Tim Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah menyatakan bahwa sistem keuangan Indonesia pada triwulan II/2018 tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyimak pertanyaan wartawan ketika memberikan keterangan pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/2/2017)./Antara-Widodo S. Jusuf
Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyimak pertanyaan wartawan ketika memberikan keterangan pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/2/2017)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA -- Hasil rapat Tim Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah menyatakan bahwa sistem keuangan Indonesia pada triwulan II/2018 tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan global.

"KSSK memandang bahwa kondisi fundamental serta stabilitas perekonomian dan sistem keuangan masih terjaga," tutur Ketua KSSK Sri Mulyani, saat Konferensi Pers KSSK, di Gedung Kemenkeu, Selasa (31/7/2018).

Hal tersebut, kata dia, ditunjukkan oleh tingkat inflasi yang terjaga, likuiditas sistem keuangan yang mencukupi, cadangan devisa yang masih memadai, tingkat defisit APBN yang terkendali dan surplus keseimbangan primer.

Serta, lanjutnya, terlihat dari kinerja perbankan yang membaik sebagaimana tercermin dari peningkatan pertumbuhan kredit dengan tingkat risiko yang terkendali serta permodalan dan likuditas perbankan yang kuat.

Namun, KSSK mencermati adanya tekanan pada nilai tukar dan SBN terutama yang berasal dari ekspektasi lanjutan kenaikan Fed Funds Rate DNA sentimen dari perang dagang antara pemerintah AS dan mitra dagang utamanya.

Mengantisipasi ketidakpastian kondisi ekonomi global tersebut, KSSK telah mengambil sejumlah langkah asesmen dan mitigasi, baik di bidang moneter, fiskal, pasar modal dan lembaga keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper