Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darmin Nasution: Biaya Transaksi Swap akan Dibuat Kompetitif

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa dengan biaya transaksi swap yang lebih murah, akan semakin menarik minat para eksportir memasukkan devisa hasil ekspor ke dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pers usai kegiatan halalbihalal di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (21/7/2018) | Ipak Ayu H.N
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pers usai kegiatan halalbihalal di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (21/7/2018) | Ipak Ayu H.N

Bisnis.com, BOGOR — Pemerintah menantikan mekanisme swap yang lebih kompetitif sebagai bagian strategi memperkuat cadangan devisa.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa dengan biaya transaksi swap yang lebih murah, akan semakin menarik minat para eksportir memasukkan devisa hasil ekspor ke dalam negeri.

"Bank Indonesia sedang menyelesaikan aturan mengenai swap agar kompetitif. Ini kan inginnya kan namanya valas DHE itu kalau masuknya sekarang kan 80%—81%. Itu memang masih harus didalami apa alasannya, 19%—20% itu [tidak masuk]? tuturnya, Selasa (31/7/2018).

Selain itu, valas DHE yang masuk ke Tanah Air tidak ditukar ke rupiah. Melihat permasalahan ini, lanjut Darmin, salah satu jalan keluarnya adalah mekanisme swap yang lebih murah.

"Karena sekarang ini kenapa [eksportir] berani tidak menukarkan dolar ke rupiah? Karena dia bisa minjem rupiah di bank dengan biaya murah karena dia punya rekening di sana," tambahnya.

Swap sendiri adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap selama kontrak), sehingga dapat menghindari keugian selisih kurs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper