Bisnis.com, JAKARTA — PT Maybank Indonesia Tbk. melalui Unit Usaha Syariah menargetkan pengumpulan dana haji dari 10.000 nasabah atau calon haji dengan masing-masing minimal saldo Rp25 juta setiap tahun.
Dengan begitu, Dana Pihak Ketiga atau DPK diharapakan bertambah sekitar Rp250 miliar setiap tahun.
Presiden Direktur PT Maybank Indonesia Tbk. Taswin Zakaria mengatakan untuk mencapai target tersebut unit usaha syariah resmi merilis program tabungan MyArafah dengan akad Mudharabah Mutlaqah.
Menurut Taswin, program ini akan fokus pada perencanaan dan pelunasan ibadah haji reguler dengan tidak menutup kemungkinan untuk fasilitas haji khusus dan umrah. Sistem setoran pun bebas berjangka atau bulanan dalam mata uang Rupiah atau US$.
"Tabungan MyArafah juga menjadi implementasi atas penunjukan pemerintah pada Maybank Indonesia sebagai mitra BPKH [Badan Pengelola Keuangan Haji]," kata Taswin, Rabu (1/8/2018).
Taswin mengemukakan tabungan ini akan menawarkan sejumlah keunggulan. Hal itu menjadi strategi perusahaan dalam menggaet nasabah seluruh kalangan, khususnya anak muda.
Salah satu keunggulan, lanjutnya, yakni pemberian asuransi hingga 20 kali lipat dari saldo akhir bulan.
Selain itu, tabungan MyArafah akan memiliki kelebihan berupa bebas biaya administrasi bulanan tanpa syarat, serta bagi hasil yang kompetitif. Setoran awal yang diberikan cukup ringan atau mulai dari Rp100.000.
Nasabah MyArafah juga akan mendapatan kartu debit dan ATM dalam jaringan Mastercard sehingga bisa melakukan tarik tunai di Arab Saudi maupun seluruh dunia.
Calon nasabah juga dapat mulai membuka tabungan untuk pendaftaran ibadah haji melalui 390 kantor cabang Maybank yang ada di seluruh Indonesia.
Taswin menambahkan bank dengan kode saham BNII ini akan menjadi salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) untuk periode April 2018 hingga Maret 2021.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnain mengatakan Maybank Indonesia terpilih sebagai Bank BPS-BPIH dan akan menjalankan empat dari enam fungsi syarat.
Pertama, yakni sebagai Bank Penerima kewenangan untuk membuka Rekening Tabungan Jemaah Haji yakni menerima setoran awal dan pelunasan pendaftaran haji.
Kedua, sebagai Bank Mitra Investasi. Fungsi memungkinkan Maybank Indonesia dapat menjadi mitra BPKH dalam melakukan pengelolaan Rekening Mitra Investasi di Kas Haji.
Ketiga, sebagai Bank Pengelola Nilai Manfaat, Maybank Indonesia juga dapat mengelola Dana Haji di Rekening Nilai Manfaat.
Keempat, sebagai Bank Penempatan yang dapat melakukan pengolaan dana haji melalui penempatan di Tabungan atau Deposito Berjangka.
"Per Juni 2018 total dana pengelolaan mencapai Rp103 triliun yang dikelola oleh 28 bank dengan penerimaan antrean rerata 15 tahun dan usia pelunasan nanti ketika mereka berusia 60 tahunan. Untuk itu, kami ingin dengan program-program perbankan bisa mendorong penabung mulai dari usia muda," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
