Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Implementasi Biodiesel Bisa Datangkan Dua Keuntungan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini implementasi B20 ini akan mendatangkan dua keuntungan.
Ilustrasi bahan bakar Biodiesel B20/Reuters-Mike Blake
Ilustrasi bahan bakar Biodiesel B20/Reuters-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral menilai implementasi biodiesel (B20) untuk kendaraan Public Service Obligation (PSO) dan non PSO per September 2018 dapat mengerem pelebaran defisit transaksi berjalan tahun ini. Seperti diketahui, defisit transaksi berjalan pada 2018 diperkirakan melebar US$25 miliar dari US$17,3 miliar tahun lalu. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini implementasi B20 ini akan mendatangkan dua keuntungan. Pertama, bahan bakar solar impor dapat ditekan sehingga membantu mempersempit defisit transaksi berjalan dari sisi neraca perdagangan. 

Kedua, nilai ekspor minyak kepala sawit akan meningkat tajam. Pasalnya, permintaan pasokan dari dalam negeri akan mendorong harga minyak kelapa sawit (CPO/crude palm oil) meningkat. 

"Ini masih dibahas seberapa besar tentang penghematannya mengenai impornya dan kemudian dorongan ekspor itu yang nanti akan dilihat. Yang jelas defisit transaksi berjalan akan turun," tegas Perry, Jumat (3/8)

Pemerintah memperkirakan harga CPO dapat mendekati US$700 per metrik ton pada akhir tahun ini dari US$605-US$695 pada semester I/2018, jika B20 diimplementasikan terhadap kendaraan PSO dan non PSO pada September. Pemerintah juga memproyeksikan penghematan cadangan devisa dapat mencapai US$5,5 miliar. 

Selain B20, Perry menuturkan pemerintah dan BI tengah bekerja sama dalam mendorong Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang masuk ke dalam negeri agar dikonversikan ke rupiah. Dari 80%-81% DHE yang masuk, hanya sekitar 15%-16% saja yang ditukarkan ke dalam rupiah. 

Kemenkeu, kata Perry, telah memberikan insentif pajak terhadap simpanan eksportir yang dibawa masuk ke dalam negeri. Sementara itu, BI akan berupaya menekan pricing swap dan hedging agar lebih menarik bagi pengusaha. "Kita juga mengeksplorasi opsi lain yang dimungkinkan, Nanti, kami akann mengkomunikasikan lebih lanjut," tegas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper