Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Kuartal II/2018 Tumbuh 5,27%, Ini Faktor Pemicunya

Bisnis.com, JAKARTA--Ekonomi Indonesia kuartal II/2018 tumbuh sebesar 5,27%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu 5,01% (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto (tengah) menyampaikan paparan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2017, di Jakarta, Rabu (6/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto (tengah) menyampaikan paparan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2017, di Jakarta, Rabu (6/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA--Ekonomi Indonesia kuartal II/2018 tumbuh sebesar 5,27%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu 5,01% (yoy).

Pertumbuhan kuartal II/2018 sebesar 4,21% ini juga lebih baik dibandingkan dengan kuartal I/2018. Adapun, pertumbuhan semester satu secara akumulatif mencapai 5,17%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan, ini merupakan capaian yang menggembirakan dan ini merupakan lompatan yang bagus, walaupun masih di bawah target pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4%.

"Sumber pertumbuhan dari konsumsi rumah tangga, PMTB dan konsumsi pemerintah. Tidak banyak bergerak sumbernya, hanya angkanya yang bergerak," ujar Suhariyanto, Senin (6/8/2018).

Dari sisi lapangan usaha secara kuartalan, Suhariyanto menuturkan, seluruhnya tumbuh positif dengan pertumbuhan paling bagus disumbang oleh sektor pertanian yaitu holtikultura 22,86% dan perkebunan 26,73%.

Pertumbuhan sektor pertanian ini tercatat sebesar 4,76% (yoy) dibandingkan dengan 3,23% pada kuartal yang sama tahun lalu disebabkan oleh karena adanya musim panen.

"Tumbuhnya 4,76% karena share-nya besar sehingga berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi kita," ujar Suhariyanto.

Sektor perdagangan tercatat naik 5,24% (yoy) pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan dengan 3,47% (yoy) kuartal yang sama tahun lalu.

Beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan pada sektor perdagangan a.l. penjualan sepeda motor dan mobil naik, penjualan dari sektor pertanian yang bagus karena tumbuh di atas 4%, serta volume impor pada kuartal kedua cukup tinggi dan pertumbuhan omzet retail.

Sementara itu, industri pengolahan tumbuh 3,97% dibandingkan dengan 3,50% pada kuartal II/2017, walaupun melambat dari kuartal I/2018 sebesar 4,58%.

Secara subsektor, sektor migas tumbuh 4,41% dan nonmigas 0,26%.

Dari sektor nonmigas, industri kulit dan barang dari kulit 11,38% (yoy) dari kuartal yang sama tahun lalu sebesar 4,55% (yoy). Menurut Suhariyanto, pertumbuhan ini disebabkan oleh permintaan global yang meningkat untuk kulit dan barang dari kulit.

Dengan demikian, PDB secara lapangan usaha disumbang terutama oleh industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi.

Adapun PDB secara pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,14% (yoy) dengan bobot kontribusi 55,43%.

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu sebesar 5,05% (yoy).

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih baik ini ditopang oleh THR bagi PNS serta bantuan sosial dari pemerintah.

Konsumsi pemerintah tumbuh 5,26% (yoy) pada kuartal II/2018 dibandingkan dengan -1,92% (yoy) pada kuartal II/2017.

"Tadi saya bilang secara umum realisasi APBN 2018 ini lebih bagus dibandingkan dengan triwulan II/2017 dan ada kenaikan realisasi belanja pegawai, barang dan bantuan sosial," tegas Suhariyanto.

Sementara itu, PMTB tumbuh melambat sebesar 5,87% (yoy) pada kuartal II/2018 dibandingkan dengan 6,89% pada kuartal yang sama tahun lalu.

PMTB, ungkap Suhariyanto, didorong oleh seluruh jenis barang modal kecuali produk kekayaan intelektual yang tumbuh negatif 12,82%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper