Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Libur Panjang Hambat Pertumbuhan Manufaktur?

Badan Pusat Statistik merilis kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018 mencapai 5,27%. Meski lebih tinggi dibanding kuartal I, jika dilihat per sektornya pertumbuhan sektor manufaktur justru melambat.
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik merilis kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018 mencapai 5,27%. Meski lebih tinggi dibanding kuartal I, jika dilihat per sektornya pertumbuhan sektor manufaktur justru melambat.

Data BPS menunjukan bahwa sektor manufaktur hanya tumbuh 3,97% atau lebih rendah dibandingkan kuartal 1/2018 yang pertumbuhannya mencapai 4,58%. Faktor libur panjang ditengarai menjadi pemicu melambatnya sektor manufaktur.

"Untuk manufaktur kemungkinan karena peran libur panjang selama kuartal II," kata Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adriyanto kepada Bisnis, Senin (6/8/2018).

Meski melambat, kata Adriyanto, pertumbuhan manufaktur masih lumayan baik, apalagi jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya. Diapun saat ini tengah mempelajari rilis dari BPS untuk menganalisa faktor-faktor pelambatan tersebut.

"Saya masih pelajari rilis dari BPS tersebut," ungkapnya.

Sebelumnya, BPS mengumumkan Ekonomi Indonesia kuartal II/2018 tumbuh sebesar 5,27%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu 5,01% (yoy).

Pertumbuhan kuartal II/2018 sebesar 4,21% ini juga lebih baik dibandingkan dengan kuartal I/2018. Adapun, pertumbuhan semester satu secara akumulatif mencapai 5,17%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan, ini merupakan capaian yang menggembirakan dan ini merupakan lompatan yang bagus, walaupun masih di bawah target pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper