Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Picu Peningkatan Indeks Tendensi Bisnis Kuartal II/2018

Konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi akibat faktor Lebaran dan Ramadan turut berpengaruh pada penguatan Indeks Tendensi Bisnis kuartal II/2018. 
Pengunjung berbelanja seusai pembukaan gerai ke-100 Family Mart di Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung berbelanja seusai pembukaan gerai ke-100 Family Mart di Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi akibat faktor Lebaran dan Ramadan turut berpengaruh pada penguatan Indeks Tendensi Bisnis kuartal II/2018. 
 
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) kuartal II/2018 tercatat sebesar 112,82, lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu yang berada di level 111,63. Realisasi kali ini juga lebih tinggi dari kuartal I/2018 yang hanya sebesar 106,28. 
 
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual menuturkan daya beli masyarakat sepanjang Lebaran dan puasa tidak mengalami perubahan signifikan. 
 
"Purchasing power-nya masih bagus, langkah menjaga harga yang diatur pemerintah itu cukup membantu juga sehingga sentimen tendensi bisnisnya masih bagus," ungkapnya. 
 
Kondisi ini diperkuat oleh data penjualan ritel, motor, dan mobil serta indeks kepercayaan konsumen di Tanah Air yang membaik. 
 
Ke depannya, David mengingatkan pebisnis perlu mewaspadai risiko pelemahan rupiah, terganggunya permintaan global akibat perang dagang serta kampanye Pilpres 2019 yang akan membuat pebisnis wait and see.
 
"Termasuk pengaruh dari harga minyak global yang meningkat," ujarnya. 
 
Pada kuartal III/2018, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kondisi bisnis di seluruh kategori lapangan usaha diperkirakan masih tumbuh dengan tingkat optimisme pelaku bisnis yang lebih rendah dari kuartal II/2018. 
 
Khusus lapangan usaha transportasi dan pergudangan dan kategori jasa lainnya, diperkirakan akan stagnan pada kuartal III/2018. 
 
Perbaikan kondisi bisnis selama kuartal III/2018 juga diproyeksi dipicu oleh peningkatan order dari dalam negeri dan harga jual produk, dengan nilai indeks masing-masing sebesar 119,27 dan 104,64. 
 
Sementara itu, BPS melaporkan order barang input diperkirakan cenderung stagnan dengan nilai indeks 100,79. BPS memperkirakan order untuk luar negeri akan menurun dengan nilai indeks 99,52. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper