Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Optimistis Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Sesuai Ekspektasi

Bisnis.com, JAKARTA – Meski struktur perekonomian belum sepenuhnya pulih serta ancaman gejolak ekonomi global, pemerintah masih cukup optimistis realisasi pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan ekspektasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam konferensi pers terkait APBN di Jakarta, Selasa (17/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam konferensi pers terkait APBN di Jakarta, Selasa (17/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Meski struktur perekonomian belum sepenuhnya pulih serta ancaman gejolak ekonomi global, pemerintah masih cukup optimistis realisasi pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan ekspektasi.

Pemerintah akan berupaya menjaga sektor-sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi rumah tangga, ekspor dan investasi terus mengalami perbaikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa sampai akhir tahun, impor bahan baku dan barang modal yang terjadi belakangan ini diproyeksikan bisa menghasilkan aktivitas produksi pada kuartal III dan IV.  Selain itu, momentum untuk konsumsi tetap dijaga berada di atas 5% terutama didukung oleh perhelatan Asian Games dan pertemuan tahunan World Bank dan IMF.

“Asian games ada di kota besar sehingga consumtion support - nya akan sangat signifikan. Kemudian kita juga melihat tahun baru masuk ajaran juga akan menimbulkan terhadap banyak barang kebutuhan sekolah. Jadi, masih ada peluang dan di sisi lain pemerintah tetap menjaga inflasi rendah sehingga daya beli masyarakat bertambah,” ungkap Menkeu di Kantor Ditjen Bea dan Cukai, Selasa (7/8/2018).

Sementara itu dari sisi investasi, Kemenko Perekonomian telah melakukan dan meluncurkan Online Single Submission atau OSS yang dinilai akan mendorong animo pengusaha untuk berinvestasi. Pemerintah juga akan memperbaiki insentif supaya semakin menarik bagi investor.

Meski demikian, dari hasil laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Menkeu mengakui bahwa pertumbuhan industri manufaktur tidak terlalu tinggi, hal itu terjadi karena efek libur panjang. Namun jika dibandingkan dengan sektor lainnya, pemerintah masih tetap optimistis momentum tetap terjaga dan tetap meningkatkan kewaspadaan karena lingkungan berubah dan perubahan itu harus direspons dengan baik dan cermat.

“Kalau pertumbuhan ekonomi di atas 5% konsumsi harus tetap terjaga pertumbuhannya di atas 5%. Pertumbuhan kemarin cukup tinggi 5,14% dan itu disumbang inflasi yang konsisten rendah pada kisaran 3%. Kita akan tetap bersama Bank Indonesia bersama-sama jaga itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper