Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Asal China Ini Incar Bisnis Prudential di Asia

Ping An Insurance tengah mengevaluasi untuk mengakuisisi bisnis Prudential Plc. di Asia. Sumber yang mengerti jalannya diskusi mengungkapkan, perusahaan asuransi terbesar dari China berdasarkan nilai pasarnya itu telah menyuarakan tentang kemungkinan Pemerintah China bakal mendukung kesepakatan tersebut.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA -- Ping An Insurance tengah mengevaluasi untuk mengakuisisi bisnis Prudential Plc. di Asia. Sumber yang mengerti jalannya diskusi mengungkapkan, perusahaan asuransi terbesar dari China berdasarkan nilai pasarnya itu telah menyuarakan tentang kemungkinan Pemerintah China bakal mendukung kesepakatan tersebut.

“Perusahaan juga telah mendiskusikan opsi pendanaan potensial dari perbankan,” kata sumber yang enggan disebutkan identitasnya, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (9/8/2018).

Berdasarkan perkiraan Analis Panmure Gordon&Co. Barrie Cornes, bisnis Prudential di Asia, termasuk aset unit manajemen Eastspring, dapat dihargai sekitar 40 miliar pound sterling (US$51,5 miliar).

“Pembeli potensial harus dapat membayar jumlah besar untuk mendapatkan kendali [atas Prudential],” kata Cornes.

Adapun akuisisi ini akan menjadi yang terbesar bagi Ping An, bahkan kesepakatan luar negeri dari China yang terbesar pada masa di mana dunia tengah mengetatkan investasi yang berasal dari China.

Sumber tadi melanjutkan, saat ini segala pembicaraannya masih berada di tahap awal. Oleh karena itu, belum ada kejelasan mengenai cara atau skenario pengambilalihan bisnis Prudential di Asia tersebut.

Sumber lain mengatakan, sejauh ini bahkan perusahaan asuransi asal Inggris tersebut masih belum dihubungi. Adapun saham Prudential menguat hingga 4,4%, sebelum kembali normal ke 3,2% pada pukul 15.49 di London, Rabu (8/8/2018).

Menurut Analis Asuransi Bloomberg Intelligence Steven Lam, segala bentuk akuisisi memiliki kesulitannya masing-masing, selain harga mahal yang harus dibayar. Apalagi dengan perkembangan asuransi jiwa, kesehatan, dan fintech di China diperkirakan bakal membuat Ping An sibuk untuk beberapa tahun ke depan.

“Namun, ekspansi luar negeri juga tetap menjadi kemungkinan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper