Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Jerman Sarankan Turki Ambil Langkah Tegas

Bank Sentral Jerman (Bundesbank) menyarankan agar Bank Sentral Turki mengambil langkah yang lebih tegas menghadapi pelemahan mata uang lira.  
Uang lira Turki./Reuters-Murad Sezer
Uang lira Turki./Reuters-Murad Sezer

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Jerman (Bundesbank) menyarankan agar Bank Sentral Turki mengambil langkah yang lebih tegas menghadapi pelemahan mata uang lira.  

Anggota Dewan Eksekutif Bundesbank Joachin Wuermeling menyampaikan keyakinannya bahwa tren penurunan lira dapat segera dihentikan.

“Ada beberapa instrumen klasik yang bisa digunakan Turki, namun aksi yang lebih tegas masih belum terlihat,” kata Wuermeling yang juga menajdi penasihat untuk perbankan besar di Benua Biru, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (14/8/2018).

Lebih lanjut, Wuermeling menegaskan agar pasar tidak perlu mendramatisasi risiko yang mungkin dibawa Turki ke Zona Euro. Menurutnya, pengawas perbankan memiliki opsi untuk meminta bank menahan lebih banyak modal terhadap aset-aset Turki.

Adapun gejolak mata uang di Turki sejatinya tidak hanya disebabkan oleh tensi diplomatik dengan AS. Guncangan tersebut juga disebabkan oleh kondisi makroekonomi Turki—yang selama bertahun-tahun dibangun menggunakan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan segala cara.

Selama ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selalu menyatakan bahwa negaranya tidak akan meningkatkan suku bunga untuk menggairahkan mata uang maupun untuk menghambat laju pertumbuhan inflasi.

Erdogan yang memiliki pandangan ekonomi non-ortodoks, yaitu suku bunga rendah dapat menekan inflasi, pun dikritik terlalu mengintervensi independensi bank sentral di dalam memutuskan kebijakan moneternya.

Oleh karena itu, lira yang rentan pun terperosok hingga lebih dari 40% terhadap dolar AS sejak Pemerintah AS memberlakukan sanksi terhadap dua orang menterinya.

Penurunan itu membuat lira menjadi mata uang berperforma terburuk kedua setelah bolivar Venezuela.

“Sebuah negara yang sebagian keperluan keuangannya bergantung dengan kreditur asing tidak dapat mengacuhkan aturan pasar keuangan global tanpa menderita kerugian. Oleh karena itu, kini Turki menunjukkan bahwa hal buruk dapat terjadi jika independensi bank sentral dilupakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper