Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jusuf Kalla: Krisis Turki Tak Berpengaruh Besar ke Indonesia. Solusi Disiapkan

“Ya kan perdagangan kita tidak banyak [dengan Turki], [nilainya sekitar] US$1 miliar-US$2 miliar dengan Indonesia. Dia [Turki] hubungannya dengan Eropa dengan negara-negara sekitarnya,” kata Jusuf Kalla.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) usai melakukan pertemuan tertutup di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (9/8/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) usai melakukan pertemuan tertutup di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (9/8/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai krisis di Turki tak akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia.

Hal itu, dikarenakan hubungan perdagangan atau ekspor dan impor Indonesia dengan Turki tidak terlalu signifikan.

Ya kan perdagangan kita tidak banyak [dengan Turki], [nilainya sekitar] US$1 miliar-US$2 miliar dengan Indonesia. Dia [Turki] hubungannya dengan Eropa dengan negara-negara sekitarnya,” kata Jusuf Kalla atau JK  di Kantor Wakil Presiden RI, Selasa (14/8).

Dia pun mengatakan tidak perlu khawatir akan masalah tersebut. Kondisi ekonomi Indonesia tidak sama dengan Turki.

“Dia [Turki] inflasinya 15,9%, kita 3,5% jauh kan. Justru pertumbuhannya dia lebih tinggi dari kita, tapi karena pertumbuhan lebih tinggi dari kita tapi inflasinya tinggi, uang itu menjadi lemah jadinya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI Sofjan Wanandi mengatakan terkait masalah tersebut JK sudah membahas langkah solutif dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Namun, dia tidak menjabarkan langkah-langkah tersebut karena harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo sebelum diambil tindakan konkret oleh pemerintah.

Adapun terkait nilai tukar rupiah yang terus anjlok terhadap dolar Amerika Serikat, Sofjan mengatakan hal tersebut sifatnya sementara.

“Saya pikir temporary. Selama itu stabil, selama itu konsisten saya rasa enggak ada soal. Jangan menggonjang-ganjing gila-gilaan, nah itu kita takut. Kalau yang gini-gini saya pikir ini biasa. Teknikal, nanti turun lagi.” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper