Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Update Data Perekonomian Indonesia per Juli 2018

Konsumsi masyarakat juga meningkat seiring dengan tingkat inflasi yang tetap terjaga. Secara total triwulan l dan triwulan II, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,17% atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2017 yang hanya 5,01%,
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam konferensi pers Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Kita di Jakarta, Senin (25/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam konferensi pers Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Kita di Jakarta, Senin (25/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengumumkan akumulasi asumsi makro perekonomian sampai dengan Juli 2018. Tren penguatan pertumbuhan diklaim terus berlanjut setelah pengumuman pertumbuhan ekonomi dari BPS sebesar 5,27% pada triwulan II/2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pertumbuhan tersebut tertinggi setelah commodity boom pada 2014.

"Sementara itu konsumsi masyarakat juga meningkat seiring dengan tingkat inflasi yang tetap terjaga. Secara total triwulan l dan triwulan II, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,17% atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2017 yang hanya 5,01%," jelasnya saat konferensi pers Kinerja APBN Kita Juli 2018, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Selasa (14/8/2018).

Selama Januari hingga Juli 2018, tingkat inflasi berada di kisaran sasaran inflasi 3,5%. Pada Juli 2018 laju inflasi tercatat sebesar 3,18% (yoy), sehingga secara kumulatif inflasi hingga Juli 2018 mencapai 2,18% (ytd). 

"Realisasi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017, yaitu sebesar 2,6 % (ytd) atau 3,88% (yoy). Tenaganya laju inflasi tersebut didukung oleh rendahnya inflasi inti dan melambatnya inflasi untuk komponen administered price di saat terjadi peningkatan inflasi volatile food," tambahnya.

Dia melanjutkan sejalan dengan pergerakan nilai tukar yang fluktuatif, hingga Juli 2018 terdapat peningkatan suku bunga dalam negeri, khususnya suku bunga SPN 3 bulan dengan rata-rata mencapai 4,57%. 

Pencapaian ini, lanjutnya, masih lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,07%. Hal ini terutama didukung oleh sentimen positif dan faktor domestik, seperti kuatnya fundamental ekonomi yang ditunjukkan oleh perbaikan peringkat utang Indonesia serta terkendalinya inflasi domestik. 

Sementara itu, pergerakan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price ICP) yang mengacu pada harga minyak mentah utama dunia jenis Brent juga mengalami peringkatan. Berdasarkan perkembangan tersebut, rata-rata ICP bulan Juli mencapai US$70,68 per barel.

Dengan demikian, rata-rata ICP selama Januari-Juli 2018 tercatat sebesar US$67,14 per barel. Peningkatan harga minyak ini memberikan dampak positif terhadap kinerja penerimaan migas, jelasnya.

Dari sisi nilai tukar rupiah, akumulasi nilai tukar rupiah sampai dengan Juli 2018 berada di level Rp13.855, sementara pada periode sebelumnya masih di level Rp13.333.

Selain itu, lifting minyak sebesar 771.000 barel per hari lebih rendah dari realisasi tahun lalu sebesar 793.000 barel per hari. Sementara lifting gas sebesar 1,146 juta barel setara minyak per hari yang lebih tinggi dari periode sebelumnya 1,135 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper