Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Manfaat Pengembangan Bisnis Petrokimia di Tuban Petro Grup

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, pengembangan bisnis petrokimia di Tuban Petro Grup mampu memberikan kontribusi bagi negara terhadap tujuh hal utama.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, pengembangan bisnis petrokimia di Tuban Petro Grup mampu memberikan kontribusi bagi negara terhadap tujuh hal utama.

Pertama, pengurangan volume impor sebesar kurang lebih sebesar 6.200 KTPA di 2030 untuk produk Petrokimia utama.

Selain itu, dapat berkontribusi terhadap penghematan devisa negara sekitar kurang lebih US$6.6 Miliar pada 2030.

Kemudian, lanjut dia, proyeksi pendapatan pajak yang diperoleh negara sebesar kurang lebih US$1.3 Miliar pada 2030.

Menurutnya, inisiatif pengembangan bisnis Petrokimia juga diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 2.000 orang.

Total investasi yang dibutuhkan diproyeksikan sebesar kurang lebih US$12.2 Miliar hingga 2030.

Lalu pemanfaatan kondensat dalam negeri dan terakhir membantu mempercepat pengembangan industri hilir yang berbahan baku produk petrokimia.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebelumnya meminta agar permasalahan terkait Tuban Petro Grup dapat diselesaikan dengan pendekatan ekonomi.

Salah satunya dengan meningkatkan produktivitas aset yang telah ada untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Adapun pengembangan industri petrokimia merupakan suatu wujud nyata dari upaya penguasaan sumber daya demi terwujudnya kemakmuran rakyat.

Sebagai langkah nyata mewujudkan arahan Presiden, Kemenkeu melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dengan PT Pertamina telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan dalam rangka pengembangan industri petrokimia nasional, di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (15/8/2018).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemerintah menginginkan agar aset Tuban Petro Grup yang merupakan warisan masa lalu dapat diselesaikan dan dapat menjadi lebih produktif.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara lsa Rachmatarwata menyatakan bahwa MoU ini merupakan satu langkah lebih maju karena paling tidak ke depan kita akan memiliki industri petrokimia yang bisa diandalkan.

Pemerintah dan PT Pertamina telah berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan Tuban Petro Grup sebagai salah satu aset eks BPPN yang bergerak di bidang industri petrokimia.

Industri petrokimia yang dihasilkan oleh Tuban Petro Grup merupakan industri hulu yang memegang peranan penting.

"Dengan pengembangan industri ini maka akan memacu tumbuhnya industri lain dan mampu memenuhi kebutuhan industri dalam negeri, sehingga dapat menurunkan ketergantungan impor," ujarnya, Rabu (15/8/2018).

Sebagaimana diketahui sampai dengan saat ini produksi petrokimia baru mencukupi sekitar 40 % dari total kebutuhan nasional. Diharapkan Tuban Petro Grup mampu menambah supply kebutuhan hingga 80% dari total kebutuhan.

Ke depan, lanjut dia, dengan pengembangan Tuban Petro Grup oleh PT Pertamina diharapkan mampu selain memenuhi kebutuhan dalam negeri juga mengekspor hasil produksinya, yang dapat meningkatkan cadangan devisa negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper