Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Bukopin Pinjam Rp500 Miliar dari SMF

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Bukopin Tbk. mengakses sumber dana senilai Rp500 miliar tahun dari PT Sarana Multigriya Finanasial (Persero) untuk mendukung perluasan bisnis kredit pemilikan rumah (KPR).
Karyawati melayani nasabah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati melayani nasabah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Bukopin Tbk. mengakses sumber dana senilai Rp500 miliar tahun dari PT Sarana Multigriya Finanasial (Persero) untuk mendukung perluasan bisnis kredit pemilikan rumah (KPR).

Direktur Utama Bank Bukopin Eko R. Gindo mengatakan bahwa dengan kerja sama tersebut, perseroan mengharapkan penyaluran KPR dapat tumbuh dua digit pada tahun ini. Adapun, secara keseluruhan, target pertumbuhan kredit Bank Bukopin tetap sejalan dengan rencana bisnis bank (RBB) yakni tumbuh 8% (yoy).

“Target untuk KPR tumbuh double digit sekitar Rp450 miliar itu 15%. Tiga hal untuk memenangi persaingan KPR adalah, availibility, pricing, dan proses. Target mortgage tumbuh sekitar 12% secara year on year,” katanya, Rabu (15/8/2018).

Menurutnya, kerja sama dengan SMF yang akan berlangsung selama 3 tahun tersebut dapat memecahkan kendala pendanaan yang selama ini dihadapi perseroan untuk menggenjot pertumbuhan KPR. Tambahan dana dari SMF tersebut, lanjutnya, akan membantu perseroan mengurangi risiko likuiditas dari sisi pendanaan.

“KPR itu tenornya antara 10 sampai 20 tahun, namun ada ketimpangan sumber pendanaan kami. Oleh karena itu kami kami lakukan kerja sama dengan SMF, karena bisa memberikan sumber dana yang jangka panjang,” jelasnya.

Eko menuturkan, saat ini portofolio KPR di Bank Bukopin baru mencapai 5% dari total kredit, atau sekitar Rp3 triliun. Menurutnya, perseroan masih punya potensi yang cukup besar untuk meningkatkan portofolio tersebut, termasuk melalui menjajaki kemungkinan masuk sebagai bank penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Dia menerangkan, dengan kerja sama tersebut, perseroan berpotensi menyalurkan Rp1,7 triliun—Rp2 triliun melalui skema FLPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper