Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3% Tetap Hadapi Gejolak Global

Target pertumbuhan ekonomi 5,3% dinilai masih dapat dicapai, tantangannya masih pada krisis ekonomi global.
Sejumlah pengamat ekonomi mengatakan perlambatan ekonomi Indonesia yakni pada kuartal I/2015 sebesar 4,7% atau melambat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2014 sebesar 5,1% dinilai sangat mengkhawatirkan sehingga pemerintah harus segera bertindak untuk memulihkan perekonomian misalnya upaya menekan inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan./Antara
Sejumlah pengamat ekonomi mengatakan perlambatan ekonomi Indonesia yakni pada kuartal I/2015 sebesar 4,7% atau melambat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2014 sebesar 5,1% dinilai sangat mengkhawatirkan sehingga pemerintah harus segera bertindak untuk memulihkan perekonomian misalnya upaya menekan inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA  - Target pertumbuhan ekonomi 5,3% dinilai masih dapat dicapai, tantangannya masih pada krisis ekonomi global.

Direktur Eksekutif Core Indonesia, Muhammad Faisal, menilai target pertumbuhan ekonomi 2019 lebih realistis dibandingkan dengan target pertumbuhan 2018.

Menurutnya faktor-faktor eksternal masih menjadi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi yang dapat membuat capital outflow masih terjadi.

"Faktor-faktor tekanan terhadap pertumbuhan tahun depan, khususnya datang dari eksternal, kenaikan suku bunga global yang dipicu oleh the fed, harga minyak yang masih terus meningkat hingga tahun depan, dan potensi terus berlanjutnya perang dagang," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (17/8/2018).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan target pertumbuhan itu bukanlah target yang stagnan. "Mengenai pertumbuhan 5% itu tidak stagnan kalau stagnan itu 0%," ungkapnya.

Dia pun merinci pertumbuhan 5,3% itu didapat dari kontribusi konsumsi yang dijaga di atas 5%, kemudian komposisi agregat demand untuk ekspor diprediksi 6,3% dan impor 7,1%.

Menurutnya yang berat adalah memacu ekspor yang guna mencapai pertumbuhan 6,3%. "Itu cukup konservatif tapi impor 7,1% terlalu kecil sebenarya dibanding tren double digit walaupun double digitnya masih di sekitar 13%," paparnya.

Di sisi lain, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditargetkan mencapai 7%, ini pun Menurut SMI cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper